
Menurut keterangan dari jadwal pemberian imunisasi terbaru IDAI, imunisasi BCG pada bayi optimal diberikan pada umur 2 sampai 3 bulan. Apabila vaksin ini diberikan setelah umur 3 bukan, maka perlu dilakukan uji tuberculin. Jika tuberculin praBCG tidak dimungkinkan, maka BCG bisa diberikan, akan tetapi harus dilakukan observasi dalam 7 hari. Jika ada reaksi lokal cepat di tempat suntikan (accelerated local), maka perlu dilakukan evaluasi lebih lanjut (diagnostic TB).
Tujuan Imunisasi BCG
Tujuan atau manfaat imunisasi BCG (Basil Calmette Guerin) yaitu untuk mencegah bayi atau anak terserang dari penyakit TBC yang berat, seperti: meningitis TBC dan TBC milier. Ini dikarenakan bayi atau anak masih rentan terinfeksi Mycobacterium Tuberculosis penyebab penyakit TBC, akibat adanya kontak dengan penderita TBC yang ada di sekitarnya, seperti: orang tua, keluarga, pengasuh, dan lain sebagainya.
Lokasi Penyuntikan Imunisasi BCG
Menurut badan kesehatan WHO, lokasi penyuntikan imunisasi BCG sebaiknya di lengan kanan atas. Akan tetapi pada praktiknya di Indonesia, selain ada yang dilakukan di lengan kanan atas, adapula yang dilakukan di paha. Perbedaan lokasi penyuntikan ini seringkali dihubungkan dengan estetika, yang konon bisa merusak keindahan tubuh si kecil. Padahal, jika dilakukan di lengan kanan atas pun sebenarnya luka/bekas yang ditimbulkan pun tidak terlalu besar. Efek samping BCG umumnya juga tidak menimbulkan panas/demam.
Tanda Keberhasilan Vaksinasi BCG
Tanda keberhasilan imunisasi BCG dapat dilihat dengan munculnya benjolan kecil dan bernanah seperti bisul pada bagian yang disuntik. Akan tetapi jika kita lihat lebih seksama, benjolan atau bisul kecil itu mempunyai ciri yang khas dan berbeda dari bisul pada umumnya. Terlebih lagi, bisul bekas imunisasi BCG tersebut tidak menimbulkan sakit jika disentuh. Seiring dengan berjalannya waktu, benjolan tersebut akan mengempis dengan sendirinya dengan membentuk luka parut.
Jika Timbul Reaksi Lain
Apabila ada reaksi lain setelah vaksinasi BCG, misalnya bisul atau benjolan tersebut tidak sembuhsembuh dan malah menjadi koreng, maka Anda patut mewaspadainya. Terlebih bila ada pembengkakan pada kelenjar limfe di ketiak atau di pangkal paha bayi (tergantung lokasi yang disuntik). Hal tersebut sebagai salah satu pertanda bahwa si anak dulunya pernah terinfeksi TB, sehingga memungkinkan timbulnya reaksi berlebih pasca pemberian vaksin. Sebagai tindakannya, Anda bisa langsung berkonsultasi kepada dokter spesialis anak.
Jika Tidak Muncul Benjolan
Pertanyaannya, pasca imunisasi BCG tapi tidak muncul benjolan/bisul, apa berarti gagal? Jika benjolan atau bisul tidak muncul, bukan berarti vaksinasinya gagal. Antibodi yang sudah diberikan melalui vaksinasi tersebut tetap terbentuk, hanya saja kadarnya rendah. Hal ini bisa saja terjadi karena beberapa faktor, misalnya, dosis yang diberikan terlalu rendah, daya tahan si kecil sedang tidak baik, atau bisa juga disebabkan oleh kualitas vaksin itu sendiri oleh karena penyimpan yang kurang benar misalnya. Jadi, jika anak Anda tidak timbul bisul/benjolan tidak perlu khawatir, karena booster (ulangan vaksinasi) bisa diperoleh dari alam, yang terpenting sebelumnya sudah pernah divaksinasi.
Biaya Imunisasi BCG
Biaya imunisai BCG tergolong murah, dengan catatan dilakukan di puskesmas atau rumah sakit pemerintah karena masih mendapat subsidi. Sebagai gambaran, harga imunisasi BCG sebesar Rp10.000/tahun 2011 di salah satu balai imunisasi di Bandung. Biaya tersebut belum termasuk PPN 10% dan jasa vaksinasi.
sumber: http://namanakbayi.com