Bertandang Ke Bio Farma : Mempelajari Soal Vaksin & Imunisasi
Admin | Rabu, 25 Juli 2012
Jumat (13 Juli 2012), saya dan temanteman Depok Blogger lainnya mendapatkan undangan dari Bio Farma untuk hadir dalam acara Workshop Vaksin dan Imunisasi Untuk Blogger Yang diselenggarakan di Kantor Bio Farma yang terletak di Jl. Pasteur No. 28 , Bandung.
Diundangan tertera kalau acara ini dimulai pukul 09.00 WIB. Rombongan Depok Blogger sampai tepat pada waktunya. Setelah semua peserta yang jumlahnya cukup banyak duduk rapi di tempat yang telah disediakan, workshop pun dimulai. Sebelumnya diberitahukan bahwasanya acara Jumat itu akan cukup panjang. Mulai dari workshop, launching website, mengelilingi kantor Bio Farma, masuk ke pabrik produksi, mengunjungi museum Bio Farma, sampai yang terakhir talkshow bersama pakar marketing.
Pertamatama dijelaskan sejarah mengenai Bio Farma. Ternyata, PT Bio Farma (Persero) merupakan Badan Usaha Milik Negara yang sahamnya 100% dimiliki oleh pemerintah Indonesia. Dan, Bio Farma merupakan satusatunya produsen Vaksin yang berkualitas Internasional di Indonesia. PT Bio Farma (Persero) juga merupakan perusahaan terbaik di Asia yang menangani soal kesehatan, yang sudah mengadikan diri sejak tahun 1890.
KANTOR BIO FARMA
Sebelum mendirikan perusahaan di kota kembang Bandung, Bio Farma sendiri pertama kali ada di kota Batavia, Jakarta. Katanya, tempatnya dulu itu kini sudah berubah fungsi menjadi RSPAD Gatot Soebroto.
Bagi siapa yang bekerja di Bio Farma, paling tidak, kesehatan sudah dijamin 100%. Bayangkan saja, luas kantornya ini 9 hektar. Yang terdiri dari kantor dan beberapa laboratorium. Ditambah lagi, para pekerja (sepertinya) diberikan vaksin yang membuat tubuh pekerjanya kebal terhadap penyakit. Jadi, tidak alasan sakit untuk bolos kerja. Hahaha
Ngomongin laboratorium di Bio Farma, para blogger diizinkan untuk masuk dan melihat isi dalaman dari laboratorium yang dimiliki PT Bio Farma (Persero), lho. Keren. Sayangnya, tak ada aktifitas narsisnarsisan di dalam lab. Dilarang keras soalnya. Hihiihi
Oia, satu yang harus diingat. Bio Farma merupakan salah satu dari 30 perusahaan yang telah mendapatkan prakualifikasi Badan Kesehatan Dunia dari World Health Organization (WHO) dari total 200 perusahaan produsen vaksin di dunia.
Kemarin juga sempat menyinggung soal logo baru yang terdapat pada PT Bio Farma (Persero). Banyak kabar yang beredar, kalau logo tersebut ada sangkutpautnya dengan Yahudi. Karena logo yang dipakai perusahaan itu merupakan LAMBANG ZIONIS. Bisa dipastikan bahwasanya itu keliru. Itu tidak benar sama sekali.
LOGO BARU BIOFARMA (sumber: GOOGLE)
Pada kesempatan kali itu dijelaskan bahwasanya logo tersebut merupakan bentuk dari Glicoprotein. Itu menekankan bahwasanya Bio Farma merupakan perusahaan yang bergerak dibidang vaksin dan serum.
Pendar bintang sendiri dimaknai sebagai semangat dan dinamika Bio Farma yang memiliki masa depan yang cemerlang. Kalau untuk warnawarna yang terdapat pada logo, HIJAU sendiri kalau dilihat secara psikologis artinya suatu nilai higienitas dan kesehatan. Sedangkan JINGGA dan KUNING menyiratkan semangat progresif dan keberanian untuk berinovasi agar selalu menjadi yang terdepan.
Lagian ya, adaada aja sih, yang menyangkutpautkan sesuatu yang berbentuk bintang atau apalah yang menurut orang kita aneh dengan Yahudi? Hmmmm.. *mikir*
Oke, lupakan sejenak soal Yahudi dan Zionis dan sebangsanya. Topik pembicaraan selanjutnya yang dibahas adalah mengenai imunisasi dan vaksin.
Ngomongin soal imunisasi dan vaksin, siapa yang kecilnya dulu belum diimunisasi dan divaksin? Semoga tidak ada, ya. Kalau misalnya ada, hmmmmm.. seharusnya dijauhin, sih. Hahahah *jahat*.
Ilustrasi (sumber: GOOGLE)
Siapa diantara narablog yang sebentar lagi akan menjadi ibu? Ayo, tunjuk jari. Ingat ya, jangan lupa diimunisasi anaknya. Imunisasi itu perlu, lho. Karena, dengan berimunisasi secara otomatis ibu sudah mencegah penyakit menular masuk ke dalam tubuh anaknya. Untuk pencegahan penyakit menular pada bayi dan balita, disarankan untuk imunisasi lengkap. Kabarnya, dalam kurun waktu 4 sampai 6 minggu setelah melakukan imunisasi, akan timbul antibodi spesifik yang efektif mencegah penularan penyakit.
Kalau ada yang beranggapan dengan ASI si anak sudah kebal akan penyakit, itu sepertinya rada keliru. ASI tidak selamanya bisa membuat anak kebal akan penyakit, lho. Makanya, diperlukan yang namanya imunisasi ini.
Para bayi dan balita yang telah diberikan imunisasi memiliki perlindungan tidak mudah tertular dan menularkan penyakit pada bayi dan balita lain. Hal ini mampu mencegah terjadi wabah dan kematian yang disebabkan oleh penyakit menular.
Tapi anehnya, banyak orang tua yang kekeuh tidak mau anaknya diimunisasi. Malah yah, kemarin itu saya sempat kesedeg (baca: keselek) waktu mendengarkan ada orang tua yang mengaku ragu memberikan imunisasi ke anaknya karena takut anaknya menderita AUTISME.
Nah, lho! Kok bisa sih, si ibu berfikiran seperti itu? Aneh. Memangnya autisme itu penyakit? Ugh.
Sampai saat ini, belum ada bukti konkrit yang menyatakan bahwasanya imunisasi jenis apapun itu dapat menyebabkan AUTISME. Baik dari WHO sendiri maupun dari Kementerian Kesehatan RI merekomendasikan pemberian semua imunisasi sesuai jadwal yang sudah ditentukan.
Khawatir merupakan satu hal yang wajarlah (menurut saya). Tapi, yang harus diketahui bahwasanya vaksin yang diberikan telah melalui suatu penelitian yang sangat panjang. Tidak 1, 2, 3 atau 5 tahun waktunya. Tapi, 15 tahun. Mulai dari tahapan pembuatan seed vaksin atau yang disebut dengan bibit vaksin, sampai vaksin dapat digunakan.
Soal kualitas, tak perlu diragukan lagi. Pasalnya, proses pembuatan vaksin dilakukan secara bertahap dengan proses yang sangat rumit. Tidak hanya sampai disitu. Apabila proses telah selesai, izin edar dari Badan POM kudu diperoleh dulu. Baru deh, vaksin bisa dipergunakan.
Buat narablog yang merasa sudah remaja dan bahkan dewasa, dianjurkan untuk melakukan vaksin Hepatitis B. Soalnya, vaksin hepatitis B rekombinan mengandung antigen virus hepatitis B, HBsAG, yang tidak menginfeksi yang dihasilkan dari biakan sel ragi dengan tekhnologi rekayasa DNA.
Nah, kalau karyawan Bio Farma sendiri nih, karena mereka hitungannya karyawan, disarankan untuk melakukan vaksin Flubio atau vaksin influenza HA. Vaksin influenza HA merupakan suspense jernih atau sedikit berwarna keputihan (slightly turbid), mengandung haemagglutinin dari antigen virus influenza. Dengan catatan, vaksin ini bersifat musiman. Suku virus yang diproduksi disesuaikan dengan rekomendasi WHO.
Makanya, karyawan Bio Farma kalau mau bolos tidak bisa dengan alasan sakit. Hihihi .. Kasihan. Yah, habisnya gimana lagi. Mereka kan divaksin dengan vaksin influenza HA ini. Efeknya, mereka akan kebal terhadap penyakit selama setahun. Kecuali, kalau ajal Tuhan sudah berbicara, ya. Puk puk karyawan Bio Farma.
Oia, saya lupa. Dalam kesempatan kali itu juga, diluncurkan website INFO IMUNISASI yang bertujuan membantu para orang tua yang ingin mengetahui soal imunisasi dan vaksin. Semuanya lengkap disitu.
Narablog bisa mengakses di http://www.infoimunisasi.com
Di website itu juga, para orang tua dalam melakukan interaksi berupa tanya jawab bersama dokter yang disediakan oleh Bio Farma. Ada 2 dokter. Yaitu, Dr Erwin dan Dr Novi. Mau berinteraksi sama mereka? Jangan lupa registrasi dulu ya, di sini.
Mau bertanya soal apa saja yang berkaitan dengan imunisasi, vaksin, dan kesehatan lainnya.. Insya Allah akan direspon oleh dokterdokter itu. Mau baca artikel soal imunisasi dan vaksin, juga ada disitu.
Atau, kalau misalnya ibu serta bapak tidak sempat mengakses ke website tersebut, tinggal mention saja ke @infoimunisasi. Nanti adminnya yang ternyata masih muda dan single akan membantu menjawab pertanyaan maupun keluhan atau apa sajalah dari kalian semua.
Tunggu apalagi. Akses segera website tersebut. Ambil semua informasi soal imunisasi dan vaksin. Dan, jangan sampai tidak melakukan imunisasi ya, ibuibu sekalian. Kan, untuk anak ibu sendiri dan pastinya untuk orang banyak






Tagged :