Kenali Bahaya Penyakit "LockJaw"

Admin | Senin, 25 April 2016

masih banyak wanita hamil terinfeksi tetanus saat melahirkan, sehingga bayi yang baru lahir menjadi terinfeksi karena ibu mereka belum divaksinasi”.   [caption id="attachment_6012" align="alignnone" width="1000"]rustedscrews Luka kotor terkena tanah atau karat, berpotensi menyebabkan tetanus (pic source: wisegeek)[/caption]   Apa itu Tetanus? Tetanus adalah infeksi yang disebabkan oleh bakteri yang disebut Clostridium Tetani. Bakteri ini biasanya ditemukan di dalam tanah, debu, dan kotoran lalu masuk (menginfeksi) tubuh melalui luka sayatan, luka tusukan (seperti paku atau jarum terinfeksi) yang disebabkan oleh benda yang sudah terkontaminasi, bahkan luka yang terkontaminasi kotoran mengandung bakteri. Ketika bakteri ini menyerang tubuh akan menghasilkan racun (toksin) yang menyebabkan kontraksi otot yang menyakitkan. Bahaya Tetanus? Nama lain untuk tetanus adalah "lockjaw" karena sering menyebabkan otototot leher dan rahang seseorang menjadi terkunci sehingga sulit untuk membuka mulut atau menelan. Tetanus dapat berakibat fatal jika tidak diobati karena dapat menyebabkan masalah pernapasan, kejang otot, dan kelumpuhan (tidak dapat menggerakan bagian tubuh). Sebanyak 1 dari 5 orang yang terinfeksi tetanus meninggal dunia. Tandatanda pertama umum tetanus meliputi kekakuan pada otot di rahang diikuti oleh kekakuan di leher, kesulitan menelan, otot perut kaku, kejang umum, berkeringat, dan demam. Gejala tersebut biasanya dimulai sekitar tujuh hari setelah bakteri masuk ke dalam tubuh, namun gejala dapat dimulai segera setelah tiga hari atau selama tiga minggu kemudian. Gejala umum yang terjadi pada saat seseorang terinfeksi tetanus:
  • Sakit kepala.
  • Demam dan berkeringat.
  • Kesulitan menelan.
  • Keram “Jaw”.
  • Kekakuan otot yang menyakitkan di seluruh tubuh.
  • Kejang pada otot.
 Bagaimana mencegah Tetanus? Berbeda dengan penyakit lainnya tetanus tidak menular dari orang ke orang, namun masuk ke dalam tubuh manusia melalui luka. Salah satu upaya pencegahan yang terbukti efektif adalah melakukan vaksinasi tetanus toksoid (TT). Tetanus neonatal (pada bayi baru lahir) juga dapat dicegah dengan cara sang ibu melakukan imunisasi tetanus toksoid (TT), baik selama masa kehamilan atau di luar masa kehamilan. Vaksinasi tetanus dapat melindungi ibu dan bayi dari infeksi tetanus melalui proses transfer tetanus dari janin pada bayi. Seseorang yang pernah terinfeksi dan sembuh dari infeksi tetanus tidak memiliki kekebalan alami dan bisa terinfeksi kembali, oleh karena itu perlu imunisasi tetanus perlu dilakukan untuk dapat terlindungi. Fakta Tetanus
  1. Masih banyak wanita hamil terinfeksi tetanus saat melahirkan, sehingga bayi yang baru lahir menjadi terinfeksi karena ibu mereka belum divaksinasi.
  2. Infeksi tetanus diperoleh ketika spora bakteri Clostridium Tetani menginfeksi luka atau puntung tali pusat bayi yang baru lahir.
  3. Pada Agustus 2015, 21 negara belum menghentikan transmisi tetanus diantara ibu dan bayi yang baru lahir, dengan demikian vaksinasi tetanus untuk perempuan harus menjadi prioritas global.
  4. Setiap orang dari segala usia dapat terinfeksi tetanus karena penyakit ini sangat umum bahkan bisa berdampak sangat serius pada bayi yang baru lahir (tetanus neonatal).
  5. Di tempattempat dengan sanitasi buruk, tetanus menjadi ancaman nyata bagi bayi yang baru lahir. Diperkirakan 58.000 bayi baru lahir meninggal karena tetanus pada tahun 2010.
  6. 1 dari 5 orang yang terinfeksi tetanus meninggal dunia.
  *sumber : CDC & WHO  

Tagged :