Tak Perlu Ragu Imunisasi Anak

Admin | Senin, 30 Juli 2012

BELAKANGAN pro dan kontra seputar pemberian imunisasi pada bayi dan balita kembali menyeruak. Melalui berbagai saluran media massa, para penentang menyerukan sejumlah pemikiran agar program imunisasi segera dihentikan. Alasan yang dilontarkan bermacammacam. Mulai dari vaksin yang tidak halal karena menggunakan media yang tidak sesuai syariat, efek samping yang terjadi pada tubuh bayi akibat kandungan zatzat berbahaya, isu konspirasi dari negara Barat untuk memperbodoh dan meracuni penduduk negara berkembang, hingga adanya bisnis besar di balik kegiatan ini. Semuanya, sepertinya disampaikan secara emosional, dangkal dan tanpa data serta fakta yang jelas. Padahal, menurut Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), dr Badriul Hegar PhD SpA(K), setiap pernyataan yang dikemukakan setiap orang atau pihak tertentu terkait imunisasi musti memiliki bukti ilmiah yang kuat. Jika tidak, dia menyebutkan, tindakan tersebut tentunya telah menghalangi berjalannya program pemerintah yang berdampak pada kesehatan anak Indonesia. Dan, pada akhirnya, menimbulkan keresahan masyarakat dan ketidaknyamanan praktisi kesehatan dalam menjalankan tugasnya. Perlu ada sanksi tegas soal ini. Jika masih ragu soal imunisasi, berarti kita mengambil risiko menempatkan anakanak pada lingkungan yang dapat mengancam jiwa, kata Hegar dalam acara Seminar Media dengan tema Menjawab Pemikiran yang Keliru terhadap Program Imunisasi dalam rangka Simposium lmunisasi lDAl ke3 di Hotel Harris Kelapa Gading, Kelapa Gading, Jakarta Utara. Hegar menyebutkan, imunisasi sudah diamanatkan dalam UndangUndang (UU) RI No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan. Juga termasuk hak anak yang tercantum dalam Konvensi Hak Anak yang telah diratifikasi pemerintah pada tahun 1990, yaitu hak untuk dilindungi. Imunisasi telah terbukti secara ilmiah dan sahih dapat mencegah beberapa penyakit berat di Indonesia dan global. Ketua Satgas Imunisasi IDAI Prof Dr dr Sri Rezeki Hadinegoro, SpA(K) mengutarakan, pencegahan penyakit melalui imunisasi merupakan cara perlindungan terhadap infeksi yang paling efektif dan jauh lebih murah dibandingkan mengobati seseorang apabila telah jatuh sakit dan harus dirawat di rumah sakit. Melalui imunisasi,anak akan terhindar dari penyakit infeksi yang berbahaya sehingga memiliki kesempatan untuk beraktivitas, bermain, belajar tanpa terganggu dengan masalah kesehatan, imbuhnya. Adanya miskonsepsi soal imunisasi, lanjut dia, merupakan salah satu masalah yang terjadi di berbagai negara di dunia,termasuk Indonesia. Tentang kehalalan vaksin, misalnya, sebenarnya hal itu tidak perlu dipersoalkan. Vaksin yang tersedia saat ini, termasuk aman,telah melalui tahapan uji klinik, dan mendapat izin edar BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan). Vaksin yang dipakai oleh program imunisasi juga telah memperoleh pengakuan dari Badan Kesehatan Dunia WHO dan lolos PQ (prakualifikasi). Soal efek samping imunisasi atau disebut dengan kejadian ikutan pascaimunisasi (KIPI) yang sering mendera bayi, seperti demam, kemerahan, bengkak atau nyeri pada tempat bekas suntikan, Sri yang juga Ketua Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) mengatakan, hal itu wajar. Orangtua tidak perlu khawatir karena umumnya dampaknya jauh lebih ringan daripada penyakitnya. (tty) sumber : http://health.okezone.com/read/2012/07/30/483/670505/takperluraguimunisasianak

Tagged :