Tekan Angka Kematian Ibu dan Anak

Admin | Jumat, 10 Agustus 2012

Salah satu penyebab tingginya angka kematian ibu melahirkan dan anak di Indonesia yakni karena lemahnya program imunisasi rutin dan kesehatan ibu dan anak (KIA). Penguatan program imunisasi rutin serta pelayanan KIA ini memerlukan koordinasi antara semua pihak, tidak hanya petugas medis instansi kesehatan terkait, namun juga masyarakat luas. Untuk itu, Gavi CSO Konsorsium menggelar pelatihan promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat yang diikuti muslimat NU dan Aisyiyah di tingkat kecamatan di Gedung PKK Takalar. "Imunisasi ini penting, karena ibu hamil yang mendapatkan imunisasi rutin dapat mengurangi resiko kecelakaan saat melahirkan," kata Ketua Panitia, drg Ihyana Malik, Kamis, 9 Agustus. Ihyana mengakui, meski angka kematian ibu dan anak di Takalar berhasil mencapai nol persen pada tahun 2011 lalu, namun bukan berarti peningkatan pelayanan kesehatan berhenti untuk dilakukan. "Kita ingin meningkatkan target pencapaian tersebut minimal sepuluh persen dari yang ada saat ini," papar Ketua Gavi CSO Konsorsium, Fatimah. Nantinya, setelah mendapatkan pelatihan materi, para peserta akan turun ke lapangan melaksanakan program tersebut. Sementara itu, Bupati Takalar Ibrahim Rewa mengklaim angka kematian ibu dan anak di Takalar dalam kurun waktu dua tahun terakhir telah mencapai angka nol persen. Ini tidak dari suksesnya program kemitraan bidan dan dukun di Takalar. Semua persalinan ditangani bidan, bukan lagi dukun. Dukun hanya mendampingi ibu hamil, yang proses medisnya tetap ditangani bidan sebagai petugas kesehatan," jelasnya. Untuk program peningkatan cakupan imunisasi rutin dan KIA ini, Ibrahim berharap kegiatan ini mampu menjadi motivasi untuk lebih meningkatkan kesehatan perempuan sebagai sosok kuat dalam keluarga yang mencetak generasi penerus bangsa. (yuk/lis) sumber : http://www.fajar.co.id/read20120809184014tekanangkakematianibudananak

Tagged :