Vaksinasi untuk Jamin Kesehatan Anak di Tiongkok
Admin | Senin, 7 Mei 2012
[caption id="attachment_1101" align="alignleft" width="225" caption="Bayi tiongkok memiliki DNA yang berbeda"]
[/caption]
Vaksinasi adalah langkah yang paling ekonomis dan efektif, memegang peran vital dalam upaya memberantas penyakit menular. Selama lebih dari 30 tahun sejak Tiongkok menerapkan program vaksinasi gratis kepada anakanak, angka penularan sejumlah penyakit menurun tajam.
Wakil Direktur Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tiongkok Yang Weizhong mengatakan, "Sejak akhir tahun 1970an, Tiongkok mulai menerapkan program vaksinasi. Setidaknya 300 juta orang terluput dari 6 jenis penyakit menular antara lain campak, polio, batuk rejan, difteri, TBC dan tetanus. Vaksinasi juga menghindarkan setidaknya 4 juta orang dari maut."
Vaksin Hepatisis B dimasukkan ke dalam program vaksinasi nasional pada 2002. Pada 2008, Tiongkok memasukkan vaksin Hepatisis A, dan radang otak epidemik, dan lainlain, ke dalam program vaksinasi nasional. Dengan vaksinasi itu, dapat dicegah 15 jenis penyakit menular.
Hepatisis B adalah salah satu penyakit menular yang serius mengancam kesehatan warga Tiongkok. Pada tahun 1990an, jumlah carrier virus Hepatisis B di Tiongkok mencapai 10 persen dari seluruh penduduk. Berkenaan dengan itu, Tiongkok pada tahun 2002 mulai memasukkan vaksin Hepatisis B ke dalam program vaksinasi nasional dan secara gratis diberikan kepada bayi yang baru lahir. Yang Weizhong mengatakan, dari tahun 2009 hingga 2011, Tiongkok menjadikan proyek vaksinasi ulang bagi kelompok di bawah umur 15 tahun sebagai program kesehatan publik yang penting. Di seluruh Tiongkok, total 68 juta orang telah menerima vaksinasi sehingga jumlah carrier virus menurun tajam.
Upaya pemerintah Tiongkok mendapat pengakuan dunia. Dr Robert Scherpbier dari UNICEF berpendapat, Tiongkok mencapai prestasi luar biasa sehingga jutaan anak terluput dari ancaman penyakit. Untuk menjamin vaksinasi mencakup semua penduduk, masih dibutuhkan upaya semua keluarga dan segenap masyarakat.
sumber : http://indonesian.cri.cn/201/2012/05/02/1s127368.htm

Tagged :