Apakah Vaksin Tetanus Aman Untuk Ibu Hamil?

Admin | Kamis, 2 November 2017

Tetanus merupakan penyakit yang umum terjadi di Negara berkembang dan dapat terjadi pada bayi yang lahir dengan kondisi persalinan tidak higienis atau ibunya tidak mendapat vaksinasi tetanus. Tetanus yang terjadi pada bayi baru lahir disebut tetanus neonatal. Tetanus adalah penyakit yang mengancam jiwa. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Clostridium Tetani. Kuman ini bersifat anaerobic atau tidak bisa hidup dalam lingkungan beroksigen dan dapat menghasilkan toksin penyebab kekakuan (spasme) pada otot. Kuman tetanus tidak ditularkan dari satu orang ke orang lainnya. Namun, bakteri ini tinggal di dalam tanah, lalu masuk ke dalam tubuh manusia melalui luka, misalnya luka tusuk, gigitan, luka bakar, tertusuk paku berkarat atau terkena pecahan kaca. Selain menginfeksi melalui luka yang dalam, bakteri ini juga bisa menginfeksi pada luka tusukan kecil atau goresan kecil di kulit. Tetanus mempengaruhi sistem saraf seseorang dan dapat berakibat fatal jika tidak segera diobati. Vaksin Tetanus Toxoid (TT) aman diberikan kepada ibu hamil dan telah diteliti dapat mencegah terjadinya infeksi tetanus neonatal pada bayi baru lahir, serta mencegah risiko tetanus pada ibu serta janin di dalam kandungan. Ketika ibu hamil menerima vaksin, tubuh sang ibu akan membentuk antibodi yang kemudian diteruskan kepada janin sebagai bentuk upaya perlindungan alami selama dalam kandungan sampai beberapa bulan setelah lahir. Pada kehamilan pertama, dokter biasanya merekomendasikan ibu hamil untuk dua kali suntik tetanus. Kebanyakan dokter memberikan suntikan pertama pada kehamilan trimester ketiga atau tujuh bulan. Suntikan kedua diberikan setidaknya empat minggu setelah suntikan yang pertama. Sementara itu, Lembaga Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan untuk memberikan suntikan ketiga enam bulan setelah suntikan kedua. Suntikan ketiga bertujuan memberi perlindungan selama 5 tahun ke depan. Untuk kehamilan selanjutnya, pemberian vaksin tetanus akan bergantung kepada riwayat vaksin sang ibu. Bila pada kehamilan sebelumnya sudah mendapat dua dosis suntik tetanus, maka dokter hanya akan merekomendasikan suntikan penguat vaksin. Sementara itu, jika jarak kehamilan pertama dengan kedua cukup jauh, maka dokter akan menilai kondisi sang ibu untuk menentukan keperluan pemberian suntik tetanus. Setelah mendapat vaksin tetanus, efek samping yang akan dirasakan adalah sebagai berikut:
  • Bintil sementara di tempat suntikan.
  • Kemerahan, pembengkakakan dan rasa nyeri merupakan efek samping yang umum.
  • Anafilaksis atau reaksi alergi fatal merupakan efek samping yang sangat jarang.
Sumber: Arifianto. 2014. Pro Kontra Imunisasi Agar Tak salah Memilih Demi Kesehatan Buah Hati. Jakarta: PT Mizan Publika, https://mediskus.com/, http://www.alodokter.com/, dan https://hellosehat.com/

Tagged :