Hepatitis Pada Ibu Hamil, Apakah Berdampak Pada Bayi?
Poetri | Jumat, 15 Maret 2019

Hepatitis merupakan penyakit peradangan organ hati yang disebabkan oleh virus. Terdapat berbagai jenis hepatitis sesuai dengan jenis penyebab virusnya. Hepatitis A disebabkan oleh virus hepatitis A merupakan penyakit hati yang jarang berakibat fatal dan tidak menjadi kronis. Sementara hepatitis B dan C dapat menyebabkan penyakit hati kronis dan berakibat fatal.
Hepatitis pada ibu hamil
Hepatitis juga berisiko menginfeksi ibu hamil. Jika mengalami hepatitis A selama hamil, kondisi ini menyebabkan risiko persalinan prematur yang lebih tinggi apalagi infeksi terjadi pada trimester kedua atau ketiga. Selain itu, ada beberapa risiko saat terjadi hepatitis pada ibu hamil khususnya hepatitis A seperti
- Kontraksi prematur pada rahim
- Ketuban pecah dini
- Masalah pada plasenta (solusio placenta)
Penderita hepatitis A selama kehamilan biasanya tidak menyebabkan masalah pada janin. Penularan pada anak biasanya terjadi jika ibu hamil mengalami hepatitis B dan C. Selain dapat menularkan pada anak, hepatitis B dan C juga berisiko menyebabkan kematian pada ibu maupun anak.
Infeksi virus hepatitis B bisa berisiko parah pada bayi. Bayi baru lahir yang terinfeksi berisiko tinggi menjadi pembawa virus (carier) (90%) yang dapat menularkan kembali virus tersebut. Bahkan ketika dewasa, anak yang terinfeksi bisa memiliki risiko 25% mengalami kanker hati. Maka dari itu, bayi sangat penting untuk mendapatkan dosis pertama vaksin hepatitis B. Dua dosis berikutnya diberikan selama enam bulan ke depan. Hal ini dapat mencegah infeksi hepatitis B pada bayi.
Mencegah hepatitis pada ibu hamil
Menjaga kebersihan lingkungan seperti mencuci tangan sebelum makan atau menggunakan toilet menjadi cara sederhana untuk mencegah hepatitis pada ibu hamil. Selain itu, hindari kontak dengan orang yang terinfeksi. Virus hepatitis bisa menyebar melalui darah, air mani, air liur atau cairan tubuh lainnya.
Ibu hamil juga perlu mendapatkan vaksinasi hepatitis. Orang dewasa yang belum mendapatkan vaksin secara lengkap sejak lahir perlu mendapatkan sebagai pencegahan yang paling ampuh. Ibu hamil perlu waspada terhadap hepatitis sebab bisa jadi sulit dideteksi karena tidak ada gejala. Jika ada gejala, mungkin tak mengenali karena gejalanya cukup umum seperti demam, nyeri pada sendi serta tidak nafsu makan.
Sumber artikel:
1. https://www.acog.org/Patients/FAQs/Hepatitis-B-and-Hepatitis-C-in-Pregnancy?IsMobileSet=false
2. https://www.healthline.com/health/pregnancy/infections-hepatitis-a#prevention