Dr Piprim Perjuangkan Vaksin Murah Lewat Rumah Vaksinasi

Admin | Kamis, 28 Juni 2012

Jakarta, Selain vaksin wajib dari pemerintah, masih ada berbagai vaksin tambahan yang harganya sangat mahal. Berawal dari keluhan pasien di Twitter, dr Piprim mendirikan Rumah Vaksinasi agar masyarakat bisa mendapat vaksin semurah mungkin. Inisiatif untuk mendirikan Rumah Vaksinasi berawal dari percakapan Dr Piprim Basarah Yanuarso, SpA(K), seorang dokter dari RS Cipto Mangunkusumo dengan seorang pasiennya di twitter. Sang pasien yang berprofesi sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) itu mengeluhkan mahalnya harga vaksin. Dengan penghasilannya sebagai PNS, si pasien merasa tidak sanggup untuk membeli vaksinvaksin yang harganya di atas Rp 1 juta. Padahal ia sangat berminat, sementara vaksin tersebut tidak masuk dalam program vaksin wajib yang disediakan pemerintah. "Dari situ saya lalu mencoba menghubungi distributor. Saya tanya, harga sebenarnya berapa sih?" kata Dr Piprim yang kemudian mendirikan Rumah Vaksinasi sejak akhir Maret 2012, seperti ditulis detikHealth, Senin (25/6/2012). Dr Piprim menilai, vaksin dan juga obatobat esensial lainnya seharusnya tidak dijadikan komoditas. Karenanya ia juga tidak mau cari untung dari vaksin, sehingga ia menjual vaksin itu dengan harga asli dari distributor dengan hanya ditambah pajak dan biaya untuk jasa dokter. "Selisih harganya lumayan, vaksinvaksin tertentu yang dijual Rp 1,2 juta di rumah sakit misalnya hanya kami kenakan Rp 750 ribu," tambah Dr Piprim. Untuk lebih menekan harga, Dr Piprim kadang juga memanfaatkan diskon besarbesaran yang sering diberikan oleh distributor kalau yang membeli vaksin adalah seorang dokter. Meski demikian, Dr Piprim tidak mau menyimpan vaksin terlalu banyak sehingga peminat diharapkan memesan paling lambat 2 hari sebelumnya. Rumah Vaksinasi yang dikelola oleh dokter kelahiran Malang, 15 Januari 1967 ini juga tidak buka setiap saat. Pelayanan vaksin murah hanya dilakukan pada hari Minggu sekitar pukul 09.00 sampai 12.00 WIB, sedangkan di luar jadwal tersebut maka vaksin dikenalkan harga normal. Meski lebih murah, dokter lulusan Universitas Padjadjaran tahun 1991 ini menilai harganya masih tetap mahal bagi kelompok berpenghasilan rendah. Karena itu Rumah Vaksinasi memang sengaja menyasar kelompok ekonomi menengah, yang memang berminat untuk mendapatkan vaksin tambahan. Dr Piprim mengatakan vaksin yang tersedia di sini cukup lengkap, dari yang wajib hingga vaksinvaksin tambahan. Sayangnya Dr Piprim tidak berkenan mempublikasikan alamat Rumah Vaksinasi, ia hanya menyarankan untuk follow akun @rumahvaksinasi jika ingin tahu lebih detail tentang program ini. Nama: Dr Piprim Basarah Yanuarso, SpA(K) Tempat dan tanggal lahir: Malang, 15 Januari 1967 Status: Menikah dengan Dr Elsa Hufaidah dan memiliki 6 anak. 1. Muhammad Shiddiq 2. Andiena Syariefah 3. Tazkya Amany 4. Nabila Tsabitha 5. Asiyah Taqiyyah 6. Naura Rumaisha Pendidikan: Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (1991) Spesialis dokter anak (2002) Pendidikan Konsultan Dokter Anak FK Universitas Indonesia (2004) Fellowship Kardiologi Anak di Institut Jantung Negara, Kuala lumpur, Malaysia (2007) Riwayat karir: Dokter PTT di Puskesmas Rawa Pitu Lampung Utara (19921995) Dokter anak di Ambon (2003) Dokter anak di Nias (2005) Pekerjaan saat ini: Pengajar Kardiologi Anak FKUIRSCM Dokter jantung anak di Pelayanan Jantung Terpadu RSCM Dokter di RS Ibu dan Anak Hermina Bekasi Organisasi: Anggota Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Sekretaris 1 Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) (up/ir) Sumber : http://health.detik.com/read/2012/06/25/100038/1949780/1201/drpiprimperjuangkanvaksinmurahlewatrumahvaksinasi

Tagged :