Mengenal Polio Lebih Dekat bagian I

Admin | Jumat, 4 Mei 2012

Siapa yang tak kenal Polio? Penyakit yang satu ini membutuhkan perhatian dan pencegahan yang lebih dini guna mencegah terjadinya kecacatan. Pencegahan terhadap Polio dapat dilakukan dengan melakukan vaksinasi. Vaksin Polio mulai dipasarkan pada tahun 1961. Era penyakit Polio itu sendiri dapat dilihat pada relief Mesir Kuno yang menggambarkan seseorang berdiri menggunakan penyangga karena salah satu kakinya berukuran lebih kecil dibandingkan kaki yang lain. Relief tersebut menggambarkan seseorang yang menderita Polio yang menyebabkan kelumpuhan. Vaksin Polio inactive (vaksin yang berasal dari virus hidup Polio yang dimatikan, diberikan melalui suntikan). Vaksin ini ditemukan oleh Jonas Salk pada 1954. Dilanjutkan oleh Albert Sabin yang membuat vaksin Polio Oral (diminum dengan cara yang diteteskan) yang kita kenal saat ini. Polio itu sendiri merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus yang hidup di tenggorokan dan saluran pencernaan. Hingga saat ini Polio masih menjadi salah satu penyakit yang diberantas di seluruh dunia. Itulah mengapa vaksinasi Polio perlu dilakukan, terutama kepada anak, sebelum mereka memasuki bangku pendidikan. Jika seorang anak terlambat untuk diberikan vaksin Polio, bisa saja nantinya anak tersebut saat beranjak mulai tumbuh besar, Ia mengalami kelumpuhan pada kakinya. Sehingga pada akhirnya anak tersebut harus memakai penyangga kaki. Dengan kondisi yang seperti itu, tentu saja tidak akan membuat gerak gerik anak menjadi bebas. Akan tetapi virus Polio tidak hanya bisa terjadi pada anakanak saja, melainkan pada orang dewasa juga. Terdapat tiga kelompok orang dewasa yang berisiko tinggi untuk terkontak dengan virus Polio, dan mereka harus mempertimbangkan untuk melakukan vaksinasi Polio, diantaranya :
  • Para petualang yang seringkali berpindah dari satu belahan dunia ke belahan dunia lainnya terutama ke tempattempat yang masih umum Polio.
  • Orangorang yang bekerja di laboratorium penanganan spesimen yang mungkin mengandung virus Polio.
  • Petugas kesehatan yang kontak dekat dengan orang yang terinfeksi virus Polio
Jika Anda bertemu dengan tiga grup tersebut, segera konsultasikan keadaan Anda kepada dokter untuk mendapatkan vaksinasi Polio. Setelah diuraikannya penyakit Polio diatas, maka PT. Bio Farma (Persero) mengeluarkan beberapa macam produk vaksin, salah satunya adalah vaksin Polio. Vaksin Polio yang diproduksi oleh Bio Farma terdiri 3 (tiga) jenis vaksin Polio, diantaranya adalah sebagai berikut :
  • Vaksin Oral Poliomyelitis (OPV)
Vaksin ini bertujuan untuk pencegahan penyakit Poliomyelitis tipe 1, tipe 2, dan tipe 3.
  • Vaksin Monovalent Oral Poliomyelitis tipe 1 (mOPV1)
Vaksin ini bertujuan untuk pencegahan penyakit Poliomyelitis tipe 1.
  • Vaksin Bivalent Oral Poliomyelitis tipe 1 & tipe 3 (bOPV tipe 1 & tipe 3)
Vaksin ini bertujuan untuk pencegahan penyakit Poliomyelitis tipe 1 dan tipe 3.   Maka dengan diproduksinya vaksin Polio oleh PT. Bio Farma (Persero) diharapkan terutama kepada para orang tua lebih perhatian lagi untuk memberikan anaknya imunisasi sejak dini. Karena bagaimanapun juga, imunisasi sangat penting untuk mencegah penyakit pada seseorang, terutama pada bayi dan anakanak, dan juga mencegah penyakit tertentu pada sekelompok masyarakat atau bahkan menghilangkan penyakit tertentu dari dunia. Efek Samping Vaksin Polio Beberapa orang yang mendapatkan vaksinasi Polio akan merasakan sakit, perih dan merah di tempat suntikan itu diberikan. Namun di luar itu semua, sebenarnya vaksin Polio sangat aman. Kebanyakan orang sama sekali tidak memiliki masalah dengan hal tersebut. (BAP)

Tagged :