Hamil? Waspada Virus Ini!

Admin | Senin, 25 April 2016

Seorang ibu yang terinfeksi virus rubella di usia kehamilan 3 bulan, 90% berpeluang melahirkan anaknya dengan CSR (Conginetal Rubella Syndrome) yang ditandai dengan kebutaan dan tuli, bahkan berakibat kematian. Tidak ada pengobatan khusus namun penyakit ini bisa dicegah dengan vaksin”. [caption id="attachment_6008" align="alignleft" width="400"] Wanita hamil harus mewaspadai resiko penyakit Rubella pada janin. (pic source: https://upload.wikimedia.org)[/caption] Apa itu Rubella? Rubella adalah penyakit virus menular yang paling sering terjadi pada anakanak. Virus ini ditularkan melalui rute pernapasan, dimana gejala biasanya akan muncul 23 minggu setelah terinfeksi. Pada anakanak penyakit ini biasanya menghasilkan gejala ringan berupa demam, mual, dan ruam sementara, sedangkan pada orang dewasa dapat menyebabkan arthritis dan nyeri sendi. Bagi anakanak yang terinfeksi akan muncul ruam merah sebagai tanda pertama, dimana ruam biasanya pertama kali muncul pada wajah dan kemudian menyebar ke seluruh tubuh, dan hal ini akan berlangsung selama sekitar tiga hari. Gejala lainnya yang mungkin terjadi 1 sampai 5 hari sebelum muncul ruam meliputi :
  1. Demam kelas rendah
  2. Sakit kepala
  3. Ringan merah muda mata ( kemerahan atau pembengkakan pada putih mata )
  4. ketidaknyamanan umum
  5. pembengkakan kelenjar getah bening dan diperbesar
  6. batuk
  7. ingusan
Kebanyakan orang dewasa yang mendapatkan rubella biasanya memiliki gejala ringan seperti demam ringan, sakit tenggorokan, dan ruam yang dimulai pada wajah dan menyebar ke seluruh tubuh.  Bahaya Rubella? 70% dari wanita yang terinfeksi rubella kemungkinan akan mengalami arthritis. Hal ini jarang terjadi pada anakanak dan lakilaki, dimana dalam kasus yang jarang terjadi rubella dapat menyebabkan masalah serius, termasuk infeksi otak dan pendarahan. Komplikasi yang paling serius dari infeksi rubella adalah bahaya yang dapat menyebabkan bayi wanita hamil tidak berkembang, dimana jika seorang wanita hamil yang tidak divaksinasi akan terinfeksi virus rubella dia bisa mengalami keguguran, atau berakibat kematian pada bayinya setelah lahir. Infeksi selama awal kehamilan dapat menyebabkan kematian janin atau sindrom rubella kongenital, yang ditandai oleh beberapa cacat terutama pada otak, jantung, mata , dan telinga. Bagaimana mencegah Rubella? Tidak ada pengobatan khusus namun penyakit ini bisa dicegah dengan vaksin rubella. Vaksin rubella adalah strain hidup yang dilemahkan yang telah digunakan selama lebih dari 40 tahun, sebuah dosis tunggal yang dapat memberikan lebih dari 95% kekebalan yang mirip dengan yang disebabkan oleh infeksi alami. vaksin rubela tersedia dalam formulasi monovalen (vaksin diarahkan hanya pada satu patogen) atau lebih sering dalam kombinasi dengan vaksin lain seperti dengan vaksin campak (MR), campak dan gondok (MMR), atau campak, gondok dan varicella (MMRV)/.   Fakta Rubella
  1. Rubella adalah infeksi virus yang paling sering terjadi pada anakanak dan dewasa muda.
  2. Infeksi rubella pada ibu hamil dapat menyebabkan kematian janin atau cacat bawaan yag dikenal sebagai sindrom rubella bawaan CSR (Conginetal Rubella Syndrome).
  3. Di seluruh dunia lebih dari 100.000 bayi lahir dengan CSR (Conginetal Rubella Syndrome).
  4. Tidak ada pengobatan khusus untuk infeksi rubella namun penyakit ini dapat dicegah dengan vaksinasi.
  5. 6 dari 10 bayi di dunia tidak memiliki akses pada vaksin rubella.
  *sumber : CDC & WHO

Tagged :