Ingatlah Untuk Memberikan Imunisasi Sesuai Jadwal

Admin | Sabtu, 30 Juni 2012

Berbagai cara dilakukan untuk menjaga agar anak selalu sehat. Salah satunya adalah dengan melakukanimunisasi sesuai jadwal. Diharapkan, anakakan terhindar dari berbagai penyakit infeksi seperti hepatitis dan campak. Penyakit itumungkin tidak mengancam jiwa, namun komplikasi yangditimbulkan (seperti radang otak dan radang paru) bisa membahayakan anak.

Kekebalan (imunitas) tubuh anak pada dasarnya dapat dibagi dalam dua kelompok, yakni kekebalan pasif dan aktif. Dikatakan pasif bila tubuh anak tidak bekerja, hanya menerima imunitas tersebut. Sedangkan imunitas aktif, tubuh anak ikut menyelenggarakan terbentuknya imunitas di dalam tubuh.

Kedua golongan imunitas ini bisaberlangsung karena diberi, namun bisa juga terjadi secara alamiah (bawaan). Imunitas pasif bawaan terdapat dalam tubuh bayi sejak ia masih dalam rahim ibu, dan akan terus ada sampai bayi berusia lima bulan. Karena itu sampai usia lima bulan bayi masih kebal terhadap penyakitpenyakit tertentu seperti campak dan difteri

Pada imunitas pasif bukan bawaan, zat anti diperoleh dari luar.Itu pun hanya terjadi dalam jangka waktu yang sangat pendek (dua sampai tiga minggu), karena zat anti tersebut dikeluarkan kembali dari tubuh. Anak yang terluka dan harus diberi ATS (Anti Tetanus Serum) adalah contoh dari imunitas pasif yang bukan bawaan. Beberapa penyakit yang bisa dicegah dengan pemberian serum ini diantaranyacampak, tetanus, rabies, gigitan ular berbisa dan sebagainya.

Seperti halnya imunitas pasif, imunitas aktif juga dibagi dalam dua kelompok, yakni yang didapat secara alamiah dan yang sengaja dibuat. Kekebalan alamiah didapat anak meskipun ia tidak menderita sakit. Atau, ia menderita penyakit tertentu kemudian sembuh. Anak yang terkena infeksi cacar air, misalnya, setelah sembuh, sudah memiliki kekebalan aktif. Namun demikian, untuk mendapat kekebalan tentu saja tidak perlu menunggu si kecil menderita suatu penyakit dulu. Karena itu, sebelum ia terkena penyakit, lebih baik ia diberi kekebalan atau imunisasi yang sengaja dibuat.

Kekebalan aktif buatan memakai tiga macam bahan.

  • Pertama, zat racun kuman (toksin) atau virus yang dilemahkan seperti pada vaksin BCG, vaksin polio Sabin yang di berikan secara oral, dan vaksin campak.
  • Kedua, kuman yang sudah dimatikan seperti pada vaksin OPV, dan vaksin polio Salk yang diberikan secara suntikan.
  • Ketiga,dengan toksoid, yaitu toksin atau racun dari kuman yang diolah sehingga tidak menyebabkan sakit. Untuk anakanak, umumnya diberikan imunisasi aktif, karena imunisasi ini akan memberikan kekebalan yang lebih lama.

Imunisasi pasif biasanya hanya diberikan dalam keadaan sangat mendesak, yaitu kalau tubuh si kecil diduga belum mempunyai kekebalan ketika terinfeksi oleh kuman penyakit yang ganas seperti tetanus. Kadangkadang, imunisasi aktif dan pasif diberikan dalam waktu yang hampir bersamaan, seperti pada penyakit tetanus. Pada kondisi ini, imunisasi pasif diberikan untuk netralisasi cepat terhadap racun kuman yang beredar. Sedangkan imunisasi aktif diberikan untuk mendapatkan kekebalan setelah sembuh dari suatu penyakit. Beberapa penyakit utama yang dianjurkan mendapat imunisasi adalah TBC (dengan vaksin BCG), difteria, batuk rejan (pertusis), tetanus, polio, dan campak. Akhirakhir ini ditambahkan imunisasi terhadap penyakit hepatitis B. imunisasi lain yang juga dianjurkan ialah tifus, paratifus ABC, kolera, gondongan, dan campak Jerman (rubella).

Menentukan kapan saat imunisasi yang tepat sesuai dengan kondisi anak, memang seringkali menjadi masalah bagi orang tua.Mengingat perludiperhitungkan efek samping dari pemberian imunisasi itu sendiri. Misalnyaanak yang sedang dalam kondisi batuk atau pilek, dianjurkan untuk tidak diberi imunisasi dahulu. Karenanya, berkonsultasilah dengan petugas kesehatan (perawat, bidan atau dokter), untuk mendapatkan penjelasan tentang hal ini.Yang perlu diingat, pemberian imunisasi tidak menjamin 100 % anak akan terhindar dari penyakit. Mungkin saja anak menderita difteri, misalnya, meskipun ia telah mendapat imunisasi terhadap difteri. Namun demikian, biasanya kalau telah mendapat imunisasi, penyakit yang diderita akan berlangsung ringan dan tidak membahayakan jiwa si kecil.

sumber : disarikan dari berbagai sumber

Tagged :