Kemenkes: Imunisasi Paling Efektif dan Hemat Biaya
Admin | Kamis, 9 April 2015
LIMA PULUH KOTAÔÇöImunisasi telah diakui sebagai salah satu intervensi kesehatan yang paling efektif dan hemat biaya. Ini ditegaskan DirjenPengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (PP dan PL) Kementerian Kesehatan Mohamad Subuh dalam pertemuan advokasi dan sosialisasi Pentingnya Imunisasi Bagi Masa Depan Generasi Muda di Kantor Bupati Lima Puluh Kota, Rabu (8/4). Kegiatan ini merupakan Rangkaian Acara Pekan Imunisasi Dunia (PID) yang diselenggarakan serentak di seluruh dunia pada 2430 April 2015.
Subuh mengatakan, pertemuan ini penting untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang pentingnya imunisasi bagi kesehatan anakanak. Serta mewujudkan cakupan imunisasi yang tinggi dan merata. "Sehingga dapat memberikan perlindungan optimal kepada anakanak kita dari penyakit yang dapat dicegah dengan Imunisasi," katanya.
Pertemuan advokasi dan sosialisasi pentingnya imunisasi ini dihadiri oleh para alim ulama, tokoh masyarakat, serta dinas kesehatan seSumatra Barat. Lebih lanjut, Subuh mengungkapkan,
imunisasi merupakan salah satu intervensi kesehatan yang paling efektif dan hemat biaya. Ia mengatakan imunisasi telah berhasil mencegah kematian sekitar 23 juta anak setiap tahun. Selain itu, juga mencegah anak dari penyakit difteri, pertusis, tetanus, hepatitis B, polio,campak, pneumonia, meningitis, dan haemophilus influenzae type b.
Namun, menurutnya, saat ini Indonesiadihadapkan pada tantangan. Karena, lanjut dia, ada satu dari lima anak yang kehilangan kesempatan mendapatkan imunisasi. "Akibatnya, pada tahun 2013 ada sekitar 22 juta bayi di dunia yang belum mendapat imunisasi dasar lengkap dan sebesar 9,5 juta di antaranya ada di wilayah Asia Tenggara, termasuk di dalamnya anakanak Indonesia," katanya.
Pertemuan tersebut juga menghadirikan sejumlah pembicara lainnya. Yaitu, Piprim Yanuarso dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) pusat, Iskandar Syarief dari IDAI provinsi, serta Buya Gusrizal dari MUI Sumatra Barat. Pada kesempatan itu, Piprim Yanuarso mengungkapkan pentingnya vaksin tidak dapat disangkal lagi.
Sementara, Bupati Lima Puluh Kota Aris Marajo mengatakan, saat ini masyarakat banyak disesatkan oleh pihakpihak yang justru tidak mengetahui persis soal imunisasi. Imunisasi ini adalah upaya terbaik untuk mencegah kita dari segala penyakit, jelas Aris
Pertemuan advokasi dan sosialisasi pentingnya imunisasi ini dihadiri oleh para alim ulama, tokoh masyarakat, serta dinas kesehatan seSumatra Barat. Lebih lanjut, Subuh mengungkapkan,
imunisasi merupakan salah satu intervensi kesehatan yang paling efektif dan hemat biaya. Ia mengatakan imunisasi telah berhasil mencegah kematian sekitar 23 juta anak setiap tahun. Selain itu, juga mencegah anak dari penyakit difteri, pertusis, tetanus, hepatitis B, polio,campak, pneumonia, meningitis, dan haemophilus influenzae type b.
Namun, menurutnya, saat ini Indonesiadihadapkan pada tantangan. Karena, lanjut dia, ada satu dari lima anak yang kehilangan kesempatan mendapatkan imunisasi. "Akibatnya, pada tahun 2013 ada sekitar 22 juta bayi di dunia yang belum mendapat imunisasi dasar lengkap dan sebesar 9,5 juta di antaranya ada di wilayah Asia Tenggara, termasuk di dalamnya anakanak Indonesia," katanya.
Pertemuan tersebut juga menghadirikan sejumlah pembicara lainnya. Yaitu, Piprim Yanuarso dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) pusat, Iskandar Syarief dari IDAI provinsi, serta Buya Gusrizal dari MUI Sumatra Barat. Pada kesempatan itu, Piprim Yanuarso mengungkapkan pentingnya vaksin tidak dapat disangkal lagi.
Sementara, Bupati Lima Puluh Kota Aris Marajo mengatakan, saat ini masyarakat banyak disesatkan oleh pihakpihak yang justru tidak mengetahui persis soal imunisasi. Imunisasi ini adalah upaya terbaik untuk mencegah kita dari segala penyakit, jelas Aris Tagged :
