Kota Jambi Alami KLB Hepatitis A
Admin | Selasa, 6 November 2012
Penyebaran penyakit hepatitis A di Kota Jambi, akhirnya dinyatakan sebagai kejadian luar biasa (KLB). Dinas Kesehatan (Diskes) Jambi belum memberikan rekomendasi kepada pihak sekolah untuk meliburkan murid, sampai hasil investigasi keluar. Saat ini ada dua sekolah yang muridmuridnya ditemukan terkena virus hepatitis A. Selain teridentifikasi di SDN 47 Kota Jambi, enam murid di SMA Xaverius 2 Kota Jambi, dilaporkan juga terkena virus serupa.
Terkait hal itu, Diskes Kota Jambi akan melakukan investigasi lebih lanjut ke sekolah dan rumah sakit, tempat murid dirawat. Bila hasil investigasi telah diketahui, kebijakan peliburan sekolah, baru dapat diputuskan. "Sudah KLB. Sebelumnya tidak terjadi di sini (Jambi). Ini KLB. Saya tegaskan, ini KLB," ujar Kadiskes Jambi dr Andi Pada, ketika diwawancara di SDN 47 Kota Jambi, Senin (5/11/2012) siang.
Andi mengatakan, pihaknya harus melakukan investigasi epidemologi. Dalam investigasi ini, akan dicari tahu siapa saja yang terkena virus, apa penyebabnya, dan sumber penularan dari mana. "Masih dalam tahap investigasi, belum ambil kesimpulan pasti, tapi tetap akan menuju ke sana. Penyelidikan epidemologi," imbuhnya.
Andi dan Kadiskes Kota Jambi Polisman Sitanggang menuturkan, penyelidikan investigatif butuh waktu seminggu. Dalam pemeriksaan akan dicek ke lingkungan sekolah, rumah sakit, dan kemungkinan ke rumah murid yang tertular. Sekarang, pihak Diskes sudah mengambil sampel darah semua murid yang mengambil makan di dalam sekolah. Darah akan dikirim untuk diperiksa.
"Bila memungkinkan, nanti juga diperiksa penjaja makanan," ucap Andi. Polisman menambahkan, ada dugaan penularan penyakit lewat makanan. Menurutnya, jika sekolah diliburkan, malah akan menghambat penyelidikan. Pantauan Tribun, aktivitas belajar mengajar di SDN 47 tidak berjalan normal. Sebanyak 80 murid tercatat tidak masuk sekolah.
"Lihat beberapa hari ke depan. Kalau meluas, maka itu libur. Tapi, yang utama tahu dulu sumbernya," kata Polisman. Ia menegaskan, harus dipastikan apakah benar semua murid yang masuk ke rumah sakit memang positif hepatitis A. Hari ini, Selasa (6/11/2012), pihak sekolah akan menggelar pertemuan dengan orangtua murid.
Sementara, Gubernur Jambi Hasan Basri Agus, ketika dikonfirmasi seusai acara di WTC menyatakan, sebaiknya dilakukan penyelidikan lebih dulu apa yang menjadi penyebabnya. Wali Kota Bambang Priyanto pun mengatakan hal senada. Menurutnya, sekolah boleh diliburkan, namun harus diganti dengan obatnya. "Meliburkan sekolah tidak menyelesaikan masalah, yang menjadi masalah adalah mencari obatnya," paparnya.
Ketua IDI Jambi Armayani Rusli mengatakan, puluhan murid SDN 47 Kota Jambi yang mendadak terserang hepatitis A, bisa dikatakan termasuk KLB. Menurutnya, kriteria KLB adalah adanya peningkatan kejadian secara signifikan dalam tempo yang singkat. "Kejadiannya mendadak, apalagi sudah 20 murid yang tertular, itu bisa disebut KLB," jelasnya.
Armayani mengungkapkan, murid yang tertular hepatitis harus segera diobati. Dengan ditetapkan sebagai KLB, maka biaya perawatan di rumah sakit atau puskesmas menjadi tanggung jawab pemerintah, melalui dana tanggap darurat atau lainnya. Armayani menambahkan, penderita hepatitis A tidak perlu terlalu khawatir. Jika memiliki kekebalan kuat, serta mendapat asupan makanan bergizi, maka penderita hepatitis A dapat sembuh.
Di samping itu, harus ada langkah efektif mengantisipasi hepatitis A, terutama dengan menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) di lingkungan sekolah. Murid SDN 47 Kota Jambi, Senin, diliburkan satu hari. Wakil Kepala SDN 47 Kota Jambi Nurmaida SPd mengatakan, selain meliburkan murid, hari ini Diskes dan Diskes Kota Jambi akan melakukan penyuluhan kepada orangtua, tentang penyakit Hepatitis yang diderita beberapa murid SDN 47. (*)
sumber : http://www.tribunnews.com/2012/11/06/kotajambialamiklbhepatitisa
Tagged :