Kesadaran Imunisasi Rendah, Masyarakat Rentan Tertular Difteri
Admin | Selasa, 23 Oktober 2012
Rendahnya kesadaran mengenai imunisasi dan takut akan efek samping vaksin membuat masyarakat Indonesia rentan tertular penyakit difteri.
Direktur Surveilans, Imunisasi, Karantina dan Kesehatan Matra Kementerian Kesehatan, Andi Muhadir, mengatakan, keengganan mengikuti imunisasi tersebut menyebabkan bahaya transmisi difteri terus ada di Indonesia. "Dulu, jarang sekali ditemui kasus difteri, sekarang sudah 22 provinsi di Indonesia yang menjadi wilayah endemis difteri," kata Andi, hari ini di Kementerian Kesehatan, Jakarta.
Andi mengatakan, banyak warga tidak ingin anaknya divaksinasi karena imunisasi difteri umumnya menyebabkan anak mengalami demam. Padahal menurut Andi, demam adalah reaksi wajar tubuh terhadap vaksinasi tersebut. Ditambahkan Andi, secara nasional, cakupan imunisasi di Indonesia sudah cukup tinggi. Sayangnya masih ada daerahdaerah yang masih menjadi kantong penularan penyakit karena cakupan imunisasinya rendah.
"Imunisasi bukan cuma untuk melindungi diri dari penyakit, tetapi juga untuk menciptakan masyarakat yang imun, memutus rantai penularan penyakit," katanya. Difteri, menurut Andi, adalah penyakit berbahaya yang sangat cepat menular melalui percikan ludah. Seseorang yang tertular kuman diferi bisa saja tidak sakit tetapi menjadi pembawa virus atau carrier. Ia dapat menularkan penyakit difteri sampai dengan enam bulan kuman masuk ke tubuhnya.
Penyakit yang sering ditandai dengan sakit tenggorokan atau susah menelan, pembesaran kelenjar limfa, dan penyumbatan jalan nafas ini pada kondisi serius kerap menyebabkan kematian pada penderitanya. Selain kesadaran masyarakat yang rendah, Andi mengakui Indonesia juga mengalami kesulitan dalam hal fasilitas penyimpanan vaksin.
"Kita juga mengalami masalah gangguan cold chain atau rantai dingin, sebagian besar pendingin [penyimpanan vaksin] di Indonesia sudah berusia di atas 15 tahun, padahal rantai dingin penting untuk memelihara vaksin agar tetap pada suhu tertentu," katanya sembari menambahkan, pihaknya akan segera membenahi kualitas lemari es penyimpanan vaksinvaksin di Indonesia. Penulis: Dessy Sagita/ Nadia Felicia
sumber : http://www.beritasatu.com/kesehatan/78664kesadaranimunisasirendahmasyarakatrentantertulardifteri.html
Tagged :