Mayoritas Warga AS Percaya Keampuhan Vaksin
Admin | Kamis, 5 Maret 2015
SEBUAH jajak pendapat yang dilakukan CNN menunjukan hampir delapan dari 10 warga Amerika Serikat (AS) percaya bahwa orangtua harus memvaksinasi anakanak mereka yang sehat.
Vaksinani dipercaya bisa mencegah penyakit seperti campak, gondok, rubella, dan polio. Bahkan, mayoritas orang mengatakan anak yang belum divaksinasi tidak boleh diizinkan datang ke sekolah umum atau dititipkan di tempat penitipan anak.
Berdasrkan data dari pusat pengendalian dan pencegahan penyakit (CDC) AS, sebanyak 154 kasus campak di Negeri Paman Sam terjadi selama kurun waktu 1 Januari hingga 20 Februari 2015.
Jajak pendapat yang dilakukan pada 1215 Februari 2015 menemukan 78% dari responden percaya orang tua harun mencegah penyakit campak melalui vaksinasi. Hanya 22% responden yang tidak setuju dengan vaksinasi.
Pendukung program vaksinasi di AS mayoritas berusia 50 tahun ke atas. Sebanyak 84% dari responden dalam kategori tersebut mendukung vaksinasi.
Gender juga mempengaruhi preferensi pilihan. Setidaknya 81% dari total responden wanita mendukung vaksinasi, sedangkan di kategori pria, jumlah dukungan hanya berkisar 75%.
Hampir enam dari 10 warga AS percaya anakanak yang tidak divaksinasi harus dilarang dari kegiatan sekolah umum dan penitipan anak.
Sebanyak 58% responden mengatakan anak yang belum menerima vaksin seharusnya tidak diperbolehkan berpartisipasi disekolah umum. Untuk tempat penitipan anak, 61% responden mengatakan anak yang belum divaksinasi tidak boleh menginjakkan kaki di tempat penitipan anak.
Lebih dari 39% warga AS juga berpendapat mungkin campak akan menyerang komunitas mereka dalam beberapa minggu ke depan.
CDC juga mengemukakan sebanyakn 118 dari 154 kasus yang dilaporkan terkait dengan wabah campak yang terjadi. Wabah itu bermula pada Desember lalu ditaman hiburan Disneyland.
Para pejabat kesehatan AS mengatakan penyebaran wabah campak didorong warga yang memilih untuk tidak memvaksinasi anaknya. Kesimpulan itu berdasarkan jajak pendapat yang dilakukan ORC International melalui sambungan telepon rumah dan ponsel.
Campak secara resmi hilang dari AS pada 2000. Namun, setelah hampur 15 tahun, penyakit tersebut kembali lagi. Yang lebih menghawatirkan ialah tumbuhnya kelompokkelompok antivaksinasi yang memercayai program pencegahan tersebut justru memicu sindrom autism pada anak.
Sikap tersebut sangat beresiko. Pasalnya, vaksin sangat efektif untuk menghilangkan dan mengendalikan penyakit menular.
Penyebaran virus dan bakteri penyebab penyakit dapat dicegah dengan vaksin. Menghentikan vaksinasi membuat orang sangat rentan terhadap infeksi penyakit menular.
Jika vaksinasi dihentikan, setiap tahunnya kematian akibat terinfeksi campak dapat mencapai 2,7 jiwa diseluruh dunia, kata CDC. (CNN/Business Insider/Fox/I2)
Tagged :