Memperingati Hari Tuberkulosis Dunia dengan Meningkatkan Kesadaran terhadap Bahaya TB
Admin | Kamis, 26 Maret 2015
Untuk memperingati Hari Tuberkulosis Sedunia tahun ini pada 24 Maret 2015, WHO menyerukan "Solidaritas dan Aksi Global" untuk mendukung strategi 20 tahunbaru, yang bertujuan untuk mengakhiri epidemi tuberkulosis global.
Beberapa tahun terakhir telah terlihat kemajuan luar biasa dalam memerangi TB, dengan lebih dari 37 juta jiwa diselamatkan, tapi lebih banyak lagi yang perlu dilakukan. Pada tahun 2013, 9 juta orang jatuh sakit dengan TB, hampir setengah juta di antaranya memiliki penyakit yang resistan (tahan/kebal) terhadap obat yang jauh lebih sulit untuk diobati. Diperkirakan 1,5 juta orang meninggal karena TBC setiap tahun.
Penyakit ini sering memiliki konsekuensi ekonomi yang menghancurkan bagi keluarga yang terkena dampak, mengurangi pendapatan tahunan mereka dengan ratarata 50%, dan memperburuk ketidaksetaraan yang ada.
"Ini adalah masalah keadilan sosial, mendasar untuk tujuan kami terhadap cakupan kesehatan universal. Setiap pria, wanita atau anak dengan TB harus mendapat akses yang sama, tanpa hambatan ke alat inovatif dan layanan yang mereka butuhkan untuk diagnosis, pengobatan dan perawatan cepat," kata Dr Margaret Chan, Direktur Jenderal WHO.
Untuk memperingati Hari TB Sedunia tahun ini, The International Journal Of Infectious Diseases mempublikasikan sebuah Edisi Khusus yang akan membantu meningkatkan kesadaran tentang beban TB dan menyajikan koleksi artikel oleh beberapa peneliti dan dokter paling terkenal di dunia. Artikel menyajikan kesuksesan saat ini dan tantangan masa depan dalam upaya untuk menghilangkan TB dari planet ini.
24 Maret adalah hari dimana tahun 1882 ketika Profesor Robert Koch mengumumkan penemuan penyebab TB, Mycobacterium tuberculosis. Seratus tiga puluh tiga tahun kemudian, meskipun obat yang efektif tersedia untuk setengah abad terakhir, TB terus mewabahi manusia dan tetap menjadi salah satu penyebab paling umum kematian akibat penyakit menular di seluruh dunia.
Chief Guest Editors dari edisi tersebut, Professor Alimuddin Zumla dan Professor Eskild Petersen berharap bahwa Hari TB Sedunia tahun ini akan terus menginspirasi tindakan. "WHO memperkirakan bahwa ada tiga juta pria, wanita, dan anakanak secara global dengan TB aktif yang saat ini terlewatkan oleh pelayanan kesehatan. Kebanyakan dari tiga juta orang tinggal di negaranegara termiskin di dunia dan termasuk anggota yang paling rentan dari masyarakat. Untuk mencapai tiga juta kita perlu secara agresif meningkatkan komitmen politik, penyandang dana, dan pemerintah untuk menjamin akses universal ke perawatan TB untuk semua orang. Pada tahun 2014, The World Health Assembly mengesahkan 'Global Strategy and Targets for Tuberculosis Prevention, Care, and Control after 2015,' (Strategi dan Target Global untuk Pencegahan, Perawatan, dan Kontrol Tuberkulosis setelah tahun 2015) yang bertujuan untuk menghilangkan TB sebagai ancaman kesehatan masyarakat pada tahun 2035. Sebuah target yang ambisius yang dapat dicapai jika TB dibuat menjadi prioritas oleh pemerintah dan donor, dan didukung dengan peningkatan investasi dan pendekatan kesehatan masyarakat baru yang berani. "
Adapun, dalam peringatan Hari TB Sedunia kali ini, Perserikatan BangsaBangsa (PBB), Stop TB Partnership dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyerukan pada semua pemerintah dan organisasi kesehatan untuk memobilisasi komitmen politik dan sosial untuk kemajuan lebih lanjut menuju pemberantasan penyakit sebagai beban kesehatan masyarakat. Tema tahun ini adalah "Reach the 3 Million: Reach, Treat, Cure Everyone (Mencapai 3 Juta: Capai, Obati, Sembuhkan Semua orang) yang bertujuan untuk mengamankan perawatan untuk tiga juta orang yang gagal diobati setiap tahun.
Referensi Jurnal Edisi Khusus Hari TB Sedunia dari The International Journal Of Infectious Diseases bisa dibaca di:
http://www.ijidonline.com/
Sumber:
http://www.who.int/
http://medicalxpress.com/
http://www.ibtimes.co.uk/

Tagged :