Vaksinasi yang Aman Bagi Ibu Hamil
Admin | Selasa, 24 Februari 2015

- Tetanus Toxoid: Tingginya angka kematian ibu dan anak di Indonesia, serta masih adanya pertolongan persalinan oleh dukun membuat pemerintah mewajibkan imunisasi tetanus toxoid atau TT pada ibu hamil. Penyakit tetanus neonatorum (tetanus pada bayi baru lahir) biasanya diakibatkan alat yang digunakan untuk memotong tali pusat kurang steril, atau perawatan tali pusat yang tidak higienis. Sedangkan kejadian tetanus pada ibu disebabkan kurang sterilnya alatalat yang digunakan selama proses persalinan. Suntikan TT pada wanita hamil bisa diberikan dua kali pada trimester kedua kehamilan dan empat bulan setelahnya. Berdasarkan penelitian, imunisasi TT pada ibu hamil tergolong aman untuk ibu dan janin karena virus yang dimasukkan adalah virus pasif. Imunisasi TT tidak perlu diberikan pada wanita hamil jika ia telah mendapatkan imunisasi lengkap sebelumnya.
- Hepatitis B: Imunisasi hepatitis B dianjurkan pada ibu hamil yang rentan terhadap penyakit tersebut, misalnya petugas kesehatan dengan daerah endemik hepatitis B, memiliki pasangan lebih dari satu, dan sebagainya. Di Indonesia, imunisasi hepatitis B sebenarnya sudah diberikan saat masih bayi, namun jika diperlukan, imunisasi ini bisa diberikan saat hamil mengingat kasus hepatitis B cukup tinggi. Imunisasi hepatitis B terbukti aman untuk ibu dan bayi
- Influenza: Di Indonesia, kejadian influenza tergolong tinggi, namun penyakit ini dianggap sebagai penyakit ringan yang bisa sembuh sendiri. Sebenarnya influenza memang tidak tergolong ganas dan mematikan, namun dalam kondisi hamil, daya tahan tubuh ibu dan bayi sangat rendah. Oleh karena itu, penyakit yang sedianya ringan seperti influenza bisa menjadi parah. Sebanyak 25% ibu hamil yang memperoleh imunisasi influenza saat hamil mendapati bayinya tidak terserang flu hingga usia 6 bulan. Sebaliknya, sebanyak 75% lebih bayi dari ibu yang tidak diimunisasi influenza saat hamil akan terserang flu saat usia 06 bulan. Vaksin influenza juga terbukti aman bagi ibu dan bayi. Pemberian vaksin dianjurkan saat usia kehamilan diatas 14 minggu. Pasien biasanya akan merasakan nyeri di tempat suntikan, bengkak, kemerahan, dan demam selama dua hari. Kejadian ini normal dan tidak membahayakan. (Fe)
Tagged :