Waspada DBD pada Musim Pancaroba

Admin | Rabu, 24 Januari 2018

DBD

Hal yang harus diwaspadai pada musim penghujan adalah timbulnya penyakit Demam Berdarah. Penyakit yang dominan menyerang daerah densitas tinggi ini ditimbulkan oleh virus dengue yang dibawa melalui gigitan nyamuk aedes aegypti. Apabila seseorang terkena gigitan nyamuk spesies ini, akan ada gejala DBD berupa demam akut yang dialami oleh penderita dan biasanya mengalami perdarahan, shock, bahkan kematian. Seringkali kita menemukan spesies nyamuk ini berkembang luar biasa di penampungan air yang jarang dibersihkan, bak mandi, kaleng bekas, ban bekas maupun tempat-tempat tertentu yang dapat menampung air.

Menurut data yang dihimpun oleh Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, jumlah kasus DBD fluktuatif tiap tahunnya. Pada 2014 jumlah penderita mencapai 100.347, 907 orang diantaranya meninggal. Pada 2015, sebanyak 129.650 penderita dan 1.071 kematian. Sedangkan di 2016 sebanyak 202.314 penderita dan 1.593 kematian. Sementara itu, di 2017 terhitung sejak Januari hingga Mei tercatat sebanyak 17,877 kasus, dengan 115 kematian.

Tingginya kasus DBD di Indonesia, harus menjadi kewaspadaan bagi masyarakat, terlebih pada musim pancaroba seperti saat ini. Masyarakat harus ikut andil dalam menekan kasus ini dengan cara melakukan pencegahan sesuai yang dianjurkan pemerintah. Program tersebut sering disebut dengan istilah PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk) dengan cara 3M Plus yaitu: 1) Menguras, adalah membersihkan tempat yang sering dijadikan tempat penampungan air seperti bak mandi, ember air, tempat penampungan air minum, penampung air lemari es dan lain-lain 2) Menutup, yaitu menutup rapat-rapat tempat-tempat penampungan air seperti drum, kendi, toren air, dan lain sebagainya; dan 3) Memanfaatkan kembali atau mendaur ulang barang bekas yang memiliki potensi untuk jadi tempat perkembangbiakan nyamuk penular Demam Berdarah. Dilansir dari depkes.go.id yang dimaksud dengan 3M Plus adalah segala bentuk kegiatan pencegahan seperti 1) Menaburkan bubuk larvasida pada tempat penampungan air yang sulit dibersihkan; 2) Menggunakan obat nyamuk atau anti nyamuk; 3) Menggunakan kelambu saat tidur; 4) Memelihara ikan pemangsa jentik nyamuk; 5) Menanam tanaman pengusir nyamuk, 6) Mengatur cahaya dan ventilasi dalam rumah; 7) Menghindari kebiasaan menggantung pakaian di dalam rumah yang bisa menjadi tempat istirahat nyamuk, dan lain-lain.

Pencegahan DBD perlu untuk dilakukan oleh setiap lapisan masyarakat. Sebab, siapapun dapat terjangkit penyakit ini apabila tidak dapat menjaga kebersihan lingkungannya. Mencegah lebih baik daripada mengobati, ikuti langkah PSN agar keluarga kita terbebas dari penyakit ini.

  Sumber: www.depkes.go.id

Tagged :