WHO Minta Arab Saudi Waspadai Coronavirus

Admin | Kamis, 27 September 2012

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyarankan agar Arab Saudi untuk mewaspadai terhadap penya kit misterius akibat virus sejenis SARS saat musim haji medatang. WHO akan bekerja sama dengan pemerintah Kerajaan Arab Saudi untuk mewaspadai terhadap penyakit mematikan tersebut seperti tahuntahun sebelumnya, WHO juga mendukung upayaupaya dinas kesehatan untuk mengantisipasi semua pengunjung saat menjalankan ibadah haji bulan depan, demikian diungkapkan Organisasi Kesehatan Dunia dalam sebuah pernytaannya sepeti dilaporkan kantor berita Prancis AFP, Rabu (26/9/12). Organisasi yang berpusat di Jenewa, Swiss barubaru ini mengonfirmasikan bahwa orang yang sakit yang diakibatkan keluarga coronavirus telah menelan korban seorang warga negara Arab Saudi. Selain itu seorang pria warga Qatar juga dilaporkan mengalami sakit parah di sebuah rumah sakit di London, setelah dirinya dipindahkan dari Doha awal bulan ini. WHO mengatakan bahwa pria itu sebelumnya telah tinggal di Arab Saudi. Dua kasus itu terjadi secara terpisah yang sebelumnya diduga akibat SARS (Sindrom Pernapasan Akut Parah/Severe Acute Respiratory Syndrome), ternyata bukan. Penyakit akibat SARS merebak di Cina pada tahun 2003 yang menewaskan lebih dari 800 orang dari seluruh penjuru dunia. Yang membedakan virus baru dengan SARS , menurut WHO adalah virus tersebut bisa menyebabkan gagal ginjal dengan cepat. Sejalan dengan berdatangannya umat Muslim dari berbagai penjuru dunia untuk menjalankan ibadah haji, Arab Saudi sebagia tuan rumah diminta mewaspadai terharap virus itu. Pihak berwenang kesehatan Arab Saudi telah meremehkan tentang kemungkinan merebaknya penyakit misterius itu, sambil menambahkan bahwa Arab Saudi tidak akan mengubah syarat kedatangan bagi para umat Muslim yang akan menjalankan ibadah haji. Sementara itu sebuah rumah sakit di Denmark, Odense University, Rabu (26/9/12) mengatakan telah mengisolasi lima orang dengan gejala terkena virus pernapasan akut. Mereka masih menunggu hasil tes yang kini tengah dilakukan. Odense University mengakui mereka adalah satu keluarga dengan empat orang dimana ayahnya pernah tinggal di Arab Saudi, dan satu orang berasal dari Qatar. (A43/A108)*** sumber : http://haji.pikiranrakyat.com/node/1277

Tagged :