Kenali Penyebab dan Gejala Herpes Zoster

Admin | Kamis, 22 September 2016

[caption id="attachment_6542" align="alignnone" width="600"]Sumber: www.clinicaladvisor.com Sumber: www.clinicaladvisor.com[/caption] Herpes zoster merupakan penyakit yang selama ini kita kenal dengan istilah cacar api atau cacar ular. Penyakit ini disebabkan oleh virus yang sama dengan virus penybab cacar air, yaitu varisela zoster. Virus varisela yang menetap di dalam tubuh bahkan setelah cacar air sembuh, dapat kembali aktif di kemudian hari. Jadi, orang yang menyalami herpes zoster adalah mereka yang pernah terinfeksi cacar air. Herpes zoster biasanya menyerang mereka yang berusia di atas 50 tahun. Sementara mereka yang berusia di bawah 50 tahun sangat mudah terkena bila ada pencetus lain yang menyebabkan imunitas menurun, seperti kehamilan, penyakit berat kronis seperti kanker, TBC, HIV, dan kelelahan fisik. Seperti telah disebutkan sebelumnya, bahwa mereka yang menderita herpes zoster adalah yang perah terinfeksi cacar air. Lebih jauh untuk diketahui, 60 persen yang pernah menderita cacar air, berisiko terkena herpes zoster. Pasalnya, saat seseorang sembuh dari cacar air, virusnya tidak hilang dari tubuh namun bersemayam di saraf tulang belakang hingga puluhan tahun lamanya. Virus itulah yang akan berubah menjadi herpes zoster. Alasan di balik virus yang aktif kembali belum diketahui, namun ada beberapa faktor pemicu yang diduga memengaruhinya, yaitu:
  • Penyakit ini umumnya menyerang manula berusia di atas 50 tahun.
  • Pernah mengidap cacar air.
  • Sostem kekebalan tubuh yang menurun, misalnya karena megidap diabetes, menggunakan obat steroid jangka panjang, atau menjalani kemoterapi.
  • Mengalami stress.
Pengidap herpes zoster tidak dapat menularkan penyakitnya pada orang lain, tetapi dapat menularkan cacar air. Bagi mereka yang belum pernah terkena cacar air dan mengalami kontak langsung dengan ruam herpes zoster, maka mereka dapat terinfeksi virus varisela zoster dan terserang cacar air. Saat terinfeksi herpes zoster, secara kasat mata sulit membedakannya dengan peradangan kulit yang disebabkan oleh gigitan serangga atau penyakit kulit lain. Yang jelas membedakan adalah rasanya. Herpes zoster merupakan penyakit radang kulit atau radang saraf tepi, sehingga menyebabkan rasa gatal, perih, dan nyeri yang memberi rasa tidak nyaman bagi penderitanya. Apalagi dengan adanya rasa sakit yang berupa sensesi terbakar. Beberapa hari kemudian, ruam menyerupai setengah lingkaran muncul. Ruam ini biasanya mengelilingi sisi kiri atau kanan tubuh, teritama pada perut dan dada. Ruam ini kemudian akan membentuk luka melepuh yang berisi air yang terasa gatal dan menjadi korenga dalam 3-5 hari. Beberapa gejala lain dapat menyertai kedua gejala utama dari munculnya penyakit herpes zoster, yaitu demam dan menggigil, nyeri di seluruh tubuh, dan juga sakit kepala. Langkah pencegahan utama yang dapat dilakukan untuk menurunkan risiko munculnya herpes zoster adalah dengan menerima vaksin herpes zoster serta cacar air. Walau tidak mencegah terkena herpes zoster sepenuhnya, setidaknya vaksinasi dapat mengurangi keparahan gejala yang akan dialami jika terserang penyakit ini. Untuk diketahui, herpes zoster umumnya bukan penyakit yang tergolong serius dan mengancam jiwa. Tetapi sebaiknya bagi mereka yang pernah menderita cacar air dan merasakan gejala-gejala timbulnya penyakit ini, segera menghubungi dokter agar dapat ditangani sedini mungkin untuk meminimalisasi risiko komplikasi. (NNS)

Tagged :