
Demam bukanlah sebuah penyakit tetapi merupakan sebuah gejala. Demam terjadi ketika sistem kekebalan tubuh sedang berperang melawan infeksi. Anak disebut demam jika suhu tubuhnya sudah mencapai di atas 37,5 derajat Celsius. Kondisi demam sebenarnya memiliki fungsi dan manfaat pada tubuh, yakni, dengan meningkatnya suhu tubuh akan membuat kuman penyebab infeksi merasa tidak nyaman berada di dalam tubuh anak.
Walaupun begitu, peningkatan suhu tubuh pada anak tetap harus ditindaklanjuti dengan cepat. Karena sering kali demam bukan menjadi penyakit satu-satunya, melainkan gejala dari penyakit lainnya. Untuk mengetahui demam tersebut mengarah ke penyakit lain atau tidak, butuh waktu tiga hari untuk membuktikannya.
Kasus demam terparah yang pernah ditangani oleh Koordinator Instalasi Gawat Darurat Brawijaya
Children and Woman Hospital, Dita Elvina, adalah demam yang merupakan gejala dari meningitis atau infeksi selaput otak. Jika gejala itu tidak diketahui dan tidak segera dilakukan penanganan, mengakibatkan anak tidak bisa berjalan dan IQ-nya menurun karena selaput otaknya sudah terinfeksi.
Apa itu Meningitis?
Meningitis adalah radang selaput otak dan sumsum tulang belakang yang disebabkan oleh Bakteri Meningokokus.
Gejala
- Leher kaku/kaku kuduk disertai oleh demam tinggi,
- Sakit kepala,
- Muntah,
- Ruam merah pada kulit, dan
- Penurunan kesadaran.
Cara Penularan
Ditularkan oleh penderita melalui percikan cairan yang keluar dari mulut dan hidung (air liur, dahak) pada saat batuk dan bersin serta kontak langsung dengan cairan yang keluar dari mulut dan hidung (air liur, dahak) seperti bertukar alat makan, pemakaian sikat gigi yang sama, dan lain-lain.
Bagaimana cara mencegahnya?
- Mendapatkan vaksinasi meningitis jika bepergian ke wilayah atau Negara terjangkit/endemis.
- Mengurangi kontak langsung dengan penderita dan menghindari terpajan dengan percikan air liur/dahak penderita.
- Menggunakan masker bila kontak dengan penderita dan saaat berada dalam kerumunan.
- Hindari menggunakan peralatan makan yang sama dengan penderita.
- Melakukan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) seperti: cuci tangan pakai sabun dengan air mengalir, konsumsi gizi seimbang, menutup mulut dan hidung saat bersin/batuk dengan sapu tangan/tisu/bagian dalam lengan.
Sumber: Kementrian Kesehatan Republik Indonesia dan https://www.cnnindonesia.com