MERS-CoV : Dari Timur Tengah Hingga ke Eropa
Admin | Senin, 19 Mei 2014
Apa itu MERSCoV? Seperti apa gejalagejala yang ditimbulkannya? Pencegahan apa saja yang dapat Anda lakukan guna menghindari penyakit ini? Meski belum ada laporan mengenai jatuhnya korban jiwa di Indonesia, MERSCoV (Middle East Respiratory SyndromeMERSCoV Virus) tetap harus diwaspadai, terutama pada Jemaah haji atau TKI yang baru saja kembali dari Arab, negara asal munculnya penyakit ini.
Penyakit MERSCoV merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus MERSCoV, salah satu jenis virus yang masih berkerabat dengan virus penyebab SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome). Oleh karenanya, gejala yang ditimbulkan hampir sama dengan SARS, seperti batuk, radang tenggorokan dan gejala non spesifik lainnya.
Penyebaran Virus MERSCoV
Penyebaran yang semakin meluas sejak April 2012 hingga awal tahun 2013, Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah mengeluarkan peringatan sejak Mei 2014 lalu untuk mewaspadai ancaman penyebarannya. Belum diketahui dengan jelas asal mula virus ini menyebar, namun, beberapa peneliti menduga bahwa penyebaran virus berasal dari salah satu jenis kelelawar yang banyak ditemukan di kawasan Timur Tengah. Kesimpulan tersebut diambil setelah para peneliti menemukan adanya kecocokan genetik 100 persen pada virus yang menginfeksi kelelawar jenis tersebut dengan manusia pertama yang terinfeksi virus MERSCoV. Spekulasi lain yang terdapat dikalangan para peneliti menyebutkan bahwa selain kelelawar, unta juga diduga kuat berkaitan dengan asal mula dan penyebaran virus MERSCoV, dimana ditemukan antibodi terhadap virus ini dalam tubuh hewan khas Timur Tengah itu. Mekanisme penyebaran virus MERSCoV dari hewan ke manusia masih diteliti sampai saat ini, meskipun ada dugaan bahwa manusia pertama yang terinfeksi mungkin pernah secara tidak sengaja menghirup debu kotoran kering Kelelawar yang terinfeksi. Saat ini, para peneliti masih menyelidiki kemungkinan hewan lain yang menjadi mediator penularan virus MERSCoV guna menangani meluasnya penyebaran penyakit ini, mengingat bahwa jenis virus ini dikatakan lebih mudah menular antarmanusia dengan dampak yang lebih mematikan dibandingkan SARS. Namun, bagaimana jika virus ini sudah menjangkiti tubuh Anda? Sama seperti kasus kanker, kuncinya adalah penanganan yang cepat dan tepat. Karena mutasi virus MERSCoV sangat cepat sehingga apabila terlambat dalam memberikan penanganan, dapat menimbukan resiko terbutuk yaitu kematiani. Penyebaran penyakit ke belahan dunia lain seperti Eropa, mungkin saja terjadi. Hal ini disebabkan beberapa Negara Eropa sudah mengirimkan sinyal waspada terhadap penyebaran MERSCoV. Hal ini merupakan ditemukannya kasus kedua virus MERSCoV oleh Institut Kesehatan Publik Nasional (NPHI) Belanda pada kami 15 Mei 2014. Bagaimana dengan Indonesia? Indonesia tentu saja harus Waspada, terlebih lagi banyak sekali WNI yang berpegian ke Arab Saudi, selain untuk beribadah umroh dan Ibadah Haji, sebagai Tenaga Kerja Indonesia (TKI), Mahasiswa, Wisatawan atau Pebisnis yang berada di Timur Tengah, tetap perlu waspada. Siapa saja yang mudah terjangkit MERSCoV ; Orang yang sedang sakit, Lansia, Anak kecil, Orang yang sedang kelelahan dalam perjalanan dan makan tidak teratur, Suspect MERSCoV ; Satu warga bali terjangkit Virus Mers pasien dirawat di ruang isolasi RSUP sanglah Rabu, 7 mei 2014, 06.33 Hadi Suprapto, Bobby Andala pasien Suspect MERSCoV Dirawat di medan saat Umrah pasien sudah menderita demam tinggi. Warga Indonesia dilarang mendekati peternakan di Arab Saudi dan setiap WNI yang akan Ibadah ke tanah suci wajib atau berwisata ke Timur Tengah, diwajibkan untuk melakukan imunisasi meningitis dan Influenza. sumber : http://www.who.int/csr/disease/MERSCoVvirus_infections/case_definition/en/ http://www.depkes.go.id/index.php?vw=2&id=2341 http://www.deherba.com/MERSCoVpenyakitbaruyangmengancamdunia.html http://koransindo.com/node/389256 to be continueTagged :