19 Ribu Anak Meninggal Setiap Hari

Admin | Jumat, 14 September 2012

Jumlah kematian anakanak di bawah usia lima tahun pada tahun 2011 berjumlah kurang dari 7 juta. Meskipun terjadi penurunan, sekitar 19.000 anak lakilaki dan perempuan di seluruh dunia meninggal setiap hari karena penyebab yang tidak bisa dicegah. Demikian isi laporan Badan PBB untuk anakanak (UNICEF). Laporan tersebut menyebutkan, tahun lalu sebanyak empat sampai lima balita meninggal dunia di subgurun Sahara di Afrika dan Asia Selatan. Lebih dari separuhnya meninggal karena disebabkan pneumonia dan diare. Dua penyakit ini terjadi hampir 30 persen menimpa balita di seluruh dunia, terutama terjadi di empat negara yakni Kongo, India, Nigeria, dan Pakistan. "Mengingat prospek di wilayah tersebut terutama sub gurun Sahara Afrika maka cukup menjelaskan bagimana kelahiran bayi di tahuntahun mendatang. Kita harus memberikan dorongan baru dalam rangka momentum global untuk mengurangi kematian balita," kata Direktur Eksekutif UNICEF, Anthony Lake. Lake mengatakan, anakanak dari keluarga yang kurang beruntung serta terpinggirkan di negara miskin adalah yang paling rentang mengalami kematian sebelum ulang tahun kelima mereka. Namun, kenyataan miris ini dapat diatasi dengan pemberian vaksin, cukup nutrisi, perawatan medis, dan penyelamatan para ibu. "Dunia memiliki teknologi dan tahu bagaimana cara melakukannya. Tantangannya adalah bagaimana membuat itu tersedia bagi setiap anak," ujar Lake. UNICEF memaparkan, tingkat penurunan kematian balita drastis turun lebih cepat dalam satu dekade terakhir. Data menyebutkan, dari 1,8 persen kematian per tahun selama tahun 1990an menjadi 3,2 persen per tahun pada tahun 2000 dan 2011. "Sekarang lebih banyak anak bertahan di ulang tahun kelima mereka. Jumlah kematian balita secara global telah menurun dari sekitar 12 juta pada tahun 1990 menjadi 6,9 juta pada tahun 2011. Pada tahun 2010, kematian bayi di bawah lima tahun tercatat 7,6 juta," imbuhnya. Laporan ini hendak menggaris bawahi bahwa lokasi suatu negara serta status ekonomi tidak perlu lagi jadi penghalang untuk mengurangi kematian anak. Negara berpenghasilan rendah seperti Bangladesh, Liberia, dan Rwanda, juga negara berpenghasilan menengah termasuk Brasil, Mongolia, Turki, serta negara berpenghasilan tinggi seperti Oman dan Portugal telah menunjukkan pencapaian dramatis. Negaranegara ini berhasil menurunkan angka kematian balita lebih dari dua hingga tiga anak antara tahun 1999 dan 2011. Wakil Direktur Eksekutif UNICEF Geeta Rao Gupta menekankan pencapaian ini baik, namun belum selesai. Karena hal ini bukan sekedar jumlah kematian anak. "Di balik statistik setiap kematian anak, tidak terlihat bagaimana ibu dan ayahnya yang berduka. Kematian anak karena penyebab yang harusnya bisa dicegah sangatlah tragis. Itulah mengapa, kita harus berkomitmen kuat bergerak secara global demi kelangsungan hidup anak dan memperbarui janji untuk mengakhiri kematian anakanak," ujarnya.
Sumber : Telegraph
Editor : Asep Candra
sumber : http://health.kompas.com/read/2012/09/14/08555260/19.Ribu.Anak.Meninggal.Setiap.Hari
 

Tagged :