Jaga Kesehatan di Musim Penghujan

Admin | Senin, 3 Desember 2012

PADA musim ini biasanya anakanak maupun orang dewasa rentan terkena penyakit. Bagaimana caranya tetap fit pada musim penghujan? Anakanak biasanya menyambut gembira musim hujan. Bermain di bawah guyuran air hujan, sepertinya sudah menjadi pemandangan yang umum. Orangtua pun cenderung membiarkan karena beranggapan air hujan tidaklah berbahaya bagi kesehatan. Padahal, air hujan seperti kita ketahui, bukanlah air murni. Namun mengandung berbagai macam polutan yang bercampur di udara, seperti logam dan toxic. Dr Hindra Irawan Satari SpA(K) M Trop(Paed) mengatakan, membiarkan anakanak bermain hujanhujanan bukanlah tindakan bijak. Orangtua juga harus lebih waspada pada musim hujan ini. Suhu yang rendah didukung udara lembap merupakan tempat yang nyaman bagi nyamuk Aedes aegypti berkembang biak dan mengancam terjangkitnya virus dengue yang menyebabkan demam berdarah. Hindra menyarankan agar anakanak menggunakan krim antinyamuk, sementara untuk bayi pastikan menggunakan kelambu ketika tidur. Virus lain yang perlu diwaspadai saat musim penghujan adalah rotavirus yang menyerang saluran pencernaan. Rotavirus merupakan penyebab tertinggi penyakit diare yang bahkan kerap menyerang bayi usia 6 bulan ke atas. Berbeda dari diare pada umumnya, infeksi rotavirus biasanya dimulai dari gejala klinis berupa demam selama berharihari dan muntah hebat terusmenerus yang segera diikuti dengan diare berupa air tanpa ampas. Untuk menghindari penyakit ini, sebaiknya orangtua memperhatikan betul makanan yang dikonsumsi anak. Jangan sampai anak jajan sembarangan. Daripada jajan, sebaiknya orangtua meluangkan waktu untuk membuat bekal sekolah. Dan, pastikan anakanak untuk mencuci tangan dengan sabun sebelum dan setelah makan, maupun setelah bermain. Selain itu, patuhi jadwal imunisasi guna mencegah penyakit yang muncul pada musim hujan. Imunitas tubuh anak pada musim ini juga relatif turun. Karenanya, untuk menjaga daya tahan tubuh anak, konsumsi buah dan sayuran sudah tidak perlu dibantah lagi. Dan, minum susu dua gelas setiap hari. Kalau kebutuhan nutrisinya terpenuhi, anak tidak perlu diberi vitamin, kata dokter yang praktik di RSCM dan RSPI ini. Mengandalkan pada bahanbahan alami memang lebih diutamakan ketimbang memberikan suplemen pada anak. Pemberian suplemen atau vitamin adalah cara terakhir yang ditempuh apabila anak susah makan misalnya. Kisaran kalori yang diperlukan anak usia 110 tahun adalah 100 kalori per kilogram berat badan. Di atas 10 tahun sekitar 90 kalori per kilogram berat badan, sedangkan usia 12 tahun 70 kalori per kilo berat badan. Bayi dan anakanak sedang dalam masa pertumbuhan. Kondisi tubuhnya masih rentan terhadap risiko penularan penyakit. Sistem kekebalan tubuh anakanak belum berkembang sempurna, terutama pada bayi. Karenanya, sangat penting menjaga kesehatan buah hati seperti pada musim sekarang ini. Adapun wanita hamil juga merupakan kelompok yang rawan terkena penyakit pada musim hujan karena perubahan hormon di dalam tubuh. Ibu hamil sebaiknya tetap mencukupi kebutuhan nutrisinya seperti biasa dengan kalori, protein,dan vitamin C dari bahan alami. Konsumsi makronutrien dan mikronutrien, makan semua jenis makanan sesuai kebutuhan secara seimbang, dan minum susu rendah lemak. Kebutuhan karbohidrat ibu hamil adalah 45%65% kalori, dan 10%35% kalori protein, kata dr Damar Prasmusinto SpOG(K). Jika tertular flu, jangan sembarangan mengonsumsi obat warung karena kebanyakan obat ini tidak dianjurkan bagi ibu hamil dan menyusui. Alternatifnya minum vitamin C dengan dosis tepat, kalau berlebihan bisa merangsang lambung, kata Damar. Kalaupun flu tidak kunjung sembuh, segera ke dokter untuk mendapat pengobatan yang tepat. Demikian pula pada kelompok usia lanjut. Kondisi daya tahan tubuh yang mulai menurun serta fisik yang melemah, membuat lansia mudah terserang kuman penyakit akibat perubahan cuaca, terutama cuaca dingin dan angin. Karenanya,bagi golongan ini dianjurkan mencukupi kebutuhan gizinya dan usahakan untuk membawa payung atau jas hujan bila bepergian. (tty) sumber : http://health.okezone.com/read/2012/11/28/483/724345/jagakesehatandimusimpenghujan

Tagged :