Lindungi Buah Hati dari Tetanus Neonatrum

Admin | Senin, 23 Februari 2015

lindungi

Tetanus merupakan penyakit infeksi akut yang disebabkan oleh kuman Clostridium tetani. Tetanus dapat terjadi sebagai komplikasi luka, baik luka besar maupun kecil, luka nyata maupun luka tersembunyi. Tetanus dapat terjadi pada berbagai jenis luka seperti Vulnus laceratum(luka robek),Vulnus punctum(luka tusuk),combustion(luka bakar), fraktur terbuka, otitis media, luka terkontaminasi, luka tali pusat. Kuman ini akan menjalar di sepanjang saluran saraf tepi, sampai ke susunan saraf pusat, dan mengikuti aliran darah dan kemudian mengakibatkan kekakuan otot di seluruh tubuh, terutama otot pengunyah dan otot batang tubuh.

Tetanus dapat terjadi pada semua umur terutama pada bayi yang dikenal dengan Tetanus Neonatrum. Tetanus neonatorum adalah penyakit tetanus yang terjadi pada neonatus (bayi usia 01 bulan). Tetanus menyerang bayi yang baru lahir karena dilahirkan di tempat yang tidak bersih dan steril, terutama jika tali pusar terinfeksi. Faktor lainnya juga karena ibu yang melahirkan tidak atau belum mendapatkan vaksinasi tetanus. Gejala tetanus pada bayi terjadi 310 hari setelah persalinan, bayi menangis terus menerus dan tidak mau menyusui, tubuhnya demam, daerah pusat tampak kotor dan meradang, memerah, dan membengkak akibat infeksi. Tetanus dapat menyebabkan kematian pada bayi dan banyak terjadi di negara berkembang. Sedangkan di negaranegara maju, dimana kebersihan dan teknik melahirkan yang sudah maju, tingkat kematian akibat infeksi tetanus dapat ditekan. Selain itu antibodi dari ibu kepada bayinya yang berada di dalam kandungan juga dapat mencegah infeksi tersebut. Oleh karena itu, lakukan pencegahan terhadap buah hati anda dengan melakukan vaksinasi tetanus toksid (TT) pada calon pengantin atau ibu hamil dan menjaga kebersihan persalinan terutama pada pemotongan tali pusat.(Fe)

Sumber :

http://gejalatetanus.com/tetanusneonatorum/

http://obattetanus.com/

https://herrysetyayudha.wordpress.com/2011/11/02/tetanus/

http://kampusdokter.blogspot.com/2012/12/tetanusneonatorum.html

Tagged :