Pemberantasan Penyakit Polio Beralih ke Modus Darurat

Admin | Senin, 28 Mei 2012

JENEWA, 24 Mei 2012 (ANTARA/PRNewswireAsiaNet) Kasus baru berada pada tingkat terendah, tetapi jumlah dana yang dibutuhkan mengancam kemajuan. Meskipun adanya penurunan dramatis dalam kasus polio pada tahun lalu, ancaman penularan terus terjadi disebabkan oleh jumlah dana dan imunisasi yang dibutuhkan sehingga mendorong Global Polio Eradication Initiative (GPEI) mengumumkan Rencana Aksi Darurat Emergency Action Plan.Rencana ini bertujuan meningkatkan cakupan vaksinasi di Nigeria, Pakistan dan Afghanistan, yang merupakan tiga negara endemik polio, ke tingkat yang diperlukan untuk menghentikan penularan polio. Secara bersamaan, para Menteri Kesehatan bertemu di World Health Assembly pada minggu ini dan tengah mempertimbangkan resolusi guna menetapkan "penyelesaian pemberantasan polio akan menjadi program darurat untuk kesehatan masyarakat global," dalam pernyataan terkait situasi darurat tersebut. Aktivitas pemberantasan polio menyebabkan keberhasilan yang dicapai pada tahun 20102012. India, yang telah lama menjadi negara yang menghadapi tantangan terbesar dalam pemberantasan, telah dihapus dari daftar negara endemik polio pada bulan Februari 2012. Wabah penyakit yang menyebar di negaranegara bebas polio hampir seluruhnya dihentikan. Meskipun jumlah kasus polio lebih rendah pada empat bulan pertama di tahun ini, dibandingkan pada periode yang sama di tahun lainnya, kasus ini terus terjadi di Nigeria, Pakistan, Afghanistan, dan Chad. Wabah polio yang menyebar beberapa tahun terakhir di China dan Afrika Barat disebabkan oleh impor yang dilakukan dari Pakistan dan Nigeria, sehingga masingmasing negara menyoroti munculnya ancaman wabah yang terus terjadi. Menurut beberapa perkiraan, kegagalan dalam memberantas polio dalam satu dekade dapat menyebabkan sebanyak 200.000 anak menjadi lumpuh setiap tahunnya di seluruh dunia. "Penyebaran polio berada pada titik kritis antara keberhasilan dan kegagalan," ungkap Dr. Margaret Chan, Direktur Jenderal World Health Organization. "Kami tengah berada dalam modus darurat untuk membawa keberhasilan dengan bekerja lebih cepat dan lebih baik serta fokus pada daerah di mana anakanak paling rentan terkena penyakit ini." Setelah tercapai, pemberantasan polio akan menghasilkan laba bersih sebesar US$ 4050 miliar di seluruh dunia pada tahun 2035, dengan sebagian besar simpanan yang terdapat di negaranegara miskin, dihitung berdasarkan investasi yang dilakukan sejak Global Polio Eradication Initiative (GPEI) dibentuk dan simpanan dari biaya pengobatan yang menurun serta produktivitas yang meningkat. "Kami paham bahwa polio dapat diberantas, dan keberhasilan kami di India telah membuktikan hal tersebut," ungkap Kalyan Banerjee, Presiden Rotary International, organisasi layanan kemanusiaan global. " Sekarang yang menjadi pertanyaan adalah keinginan politik dan sosial. Apakah kita memilih untuk memberikan dunia yang bebas polio bagi generasi mendatang, atau apakah kita memilih untuk memungkinkan terjadinya 55 kasus tahun ini menyebabkan 200.000 anak yang lumpuh dalam hidupnya setiap tahun?" Seluruh pendanaan diberikan untuk rencana baru yang penting Jumlah dana yang dibutuhkan telah mendorong GPEI untuk menunda atau menilai kembali aktivitas penting untuk vaksinasi di 24 negara beresiko tinggi. Hal ini membuat lebih banyak anak lebih rentan terhadap penularan penyakit, dan mengatasi negaranegara yang telah bebas polio dengan resiko munculnya kembali wabah tersebut. "Seluruh upaya kami beresiko hingga semua anak diberikan imunisasi polio secara lengkap dan itu berarti pendanaan sepenuhnya bagi upaya pemberantasan serta menjangkau anakanak yang belum terjangkau," ungkap Direktur Eksekutif UNICEF, Anthony Lake. "Kami datang dari tempat yang sangat jauh untuk memberantas penyakit melumpuhkan ini. Saat ini kami dapat menciptakan sejarah atau nantinya akan dihukum oleh sejarah karena kegagalan kami. Seluruh penerapan dari Rencana Aksi Darurat Emergency Action Plan (EAP) kini terhalang oleh kurangnya dana yang penting untuk aksi tersebut sebesar hampir US$ 1 miliar hingga tahun 2013. "Kami semua bertanggung jawab untuk menciptakan dunia yang bebas polio selama kami mampu melakukan hal itu," ujar Chris Elias, Presiden Pengembangan Global di Bill & Melinda Gates Foundation."Untuk mencapai tujuan ini adalah langkah penting dalam melindungi seluruh anak dari penyakit yang dapat dicegah dengan vaksin ini." Rencana Aksi Darurat Global EAP global yang dikembangkan terkait dengan rencana baru darurat nasional di negara yang terkena wabah penyakit tersebut. Rencana ini telah menciptakan keberhasilan di India dan menguraikan berbagai strategi dan inisiatif baru guna memberikan dukungan lebih baik bagi upaya pemberantasan, antara lain: Meningkatkan fokus pada wilayah yang paling terjangkit wabah polio di Nigeria, Pakistan dan Afghanistan untuk memperluas cakupan vaksinasi pada akhir tahun 2012 ke tingkat yang dibutuhkan untuk menghentikan penularan; Melakukan upaya baru yang sesuai untuk setiap negara dalam mengatasi tantangan yang terus terjadi dan meningkatkan kinerja kampanye vaksinasi polio; Meningkatkan akuntabilitas, koordinasi dan wawasan untuk memastikan keberhasilan di setiap tingkat pemerintah dan di dalam lembaga dan organisasi mitra. Meminta bantuan teknis dan kapasitas mobilisasi sosial. Bekerja dalam modus darurat "Kami membutuhkan komitmen dan kerja keras setiap orang untuk memberantas polio hingga tahap akhir," ungkap Dr. Thomas Frieden, Direktur Centers for Disease Control and Prevention (CDC). "Hal ini tidak mudah tetapi secara bersamasama kita dapat memberantas polio bagi setiap orang dan untuk selamanya." Sejak awal tahun, GPEI telah mengalihkan operasinya menjadi modus darurat. CDC telah mengaktifkan Emergency Operations Center; UNICEF secara resmi telah mengaktifkan Interdivisional Emergency Coordinating Committee yang beroperasi secara langsung di bawah Direktur Eksekutif Deputi; dan WHO telah mengalihkan operasi polionya ke Strategic Health Operations Centre (SHOC). Beberapa tindakan tersebut dilakukan untuk menanggapi situasi darurat kesehatan global seperti pandemi H1N1 atau tsunami di Asia Tenggara yang terjadi pada tahun 2004 dan akan memungkinkan lonjakan besar dalam kapasitas teknik, pelacakan yang tepat pada kinerja program dan penerapan langsung dari rencana tindakan korektif yang paling mendesak. Pada tahun ini, para Pengurus Yayasan Rotary menegaskan bahwa pemberantasan polio sebagai prioritas organisasi yang paling penting. Selain itu, para pemimpin senior Rotary telah melakukan serangkaian pertemuan dengan beberapa kepala negara di negaranegara endemik polio. Catatan untuk Redaktur: Global Polio Eradication Initiative (GPEI) dirintis oleh pemerintah nasional, World Health Organization (WHO), Rotary International, US Centers for Disease Control and Prevention (CDC) dan UNICEF, dan didukung oleh mitra utama antara lain Bill & Melinda Gates Foundation. Sejak tahun 1988 (tahun di mana GPEI diluncurkan), penyebaran penyakit polio telah berkurang sebanyak lebih dari 99%. Pada tahun 1988, lebih dari 350.000 anak menderita kelumpuhan setiap tahunnya di lebih dari 125 negara endemik. Pada tahun 2012, 55 kasus dilaporkan telah terjadi (pada tanggal 15 Mei 2012), dan hanya tiga negara yang tetap terjangkit endemik, yaitu: Nigeria, Pakistan, dan Afghanistan. Tautan ke: Rencana Aksi Darurat Global tahun 20122013 [http://www.polioeradication.org/Portals/0/Document/Resources/StrategyWork/EAP_201205.pdf ] Lembar Fakta Negara [http://www.polioeradication.org/Mediaroom/Factsheets.aspx ]: Nigeria [http://www.polioeradication.org/Portals/0/Document/Media/FactSheet/EAP/EAP_Nigeria.pdf ], Pakistan [http://www.polioeradication.org/Portals/0/Document/Media/FactSheet/EAP/EAP_Pakistan.pdf ], Afghanistan [http://www.polioeradication.org/Portals/0/Document/Media/FactSheet/EAP/EAP_Afghanistan.pdf ] Jumlah dana [http://www.polioeradication.org/Financing.aspx ] Infografik [http://www.polioeradication.org/Portals/0/Document/Media/Newsletter/PN201205_RotaryInfographic.pdf ] Broll [http://rotary.synapticdigital.com/Visuals/RawVideoFootage/rotaryinternationalandthepolioplusprogramtoeradicatepolioworldwiderawvideofootage/s/01bd0f4f676d4ecdad67926f43aca160 ] SUMBER: Global Polio Eradication Initiative (GPEI) KONTAK: Bill & Melinda Gates Foundation: media@gatesfoundation.org, +12067093400, atau Rotary International: Petina DixonJenkins, petina.dixon@rotary.org; +18478663054, atau UNICEF: Christian Moen, cmoen@unicef.org, +12123267516 atau no. ponsel +19172991041, atau US CDC: Alan Janssen, axj3@cdc.gov, +14046398517, atau WHO: Sona Bari, baris@who.int, +41227911476 atau no. ponsel +41 79 475 5511; Oliver Rosenbauer. rosenbauero@who.int, +41227913832 atau no. ponsel +41795006536

Tagged :