Pemkab Kediri gelar imunisasi massal difteri

Admin | Kamis, 24 Mei 2012

Kediri (ANTARA News) Pemerintah Kabupaten Kediri, Jawa Timur, akan mengadakan imunisasi massal untuk mengantisipasi penyebaran penyakit difteri di daerah tersebut. "Kami sudah agendakan untuk melakukan imunisasi pada Rabu (23/5). Saat ini, kami sudah siapkan dan sudah berkoordinasi dengan puskesmas terkait," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri Adi Laksono di Kediri, Selasa. Ia mengatakan, temuan kasus penyakit Difteri di Kabupaten Kediri memang lebih banyak dibanding sebelumnya. Jika setiap tahun sejak 2008 hanya ditemukan satu kasus, pada 2012 ditemukan enam kasus. Padahal, saat ini masih Mei. Pihaknya memang sengaja menyiapkan program imunisasi yang dilakukan baik pada anakanak maupun orang dewasa. Rencananya, kegiatan itu akan dilakukan di Puskesmas Purwoasri, Kabupaten Kediri. Dengan itu, dimungkinkan bisa memutus penularan penyakit tersebut. Untuk stok, pihaknya menyebut mencukupi. Petugas dari Puskesmas Purwoasri sudah datang ke Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri untuk mengambil vaksin imunisasi tersebut. Satu vaksin bisa digunakan untuk lebih dari satu warga. Adi mengatakan, di Jatim kasus temuan difteri dinyatakan sebagai kejadian luar biasa (KLB). Hal itu juga serupa di kabupaten, di mana temuan kasus yang ada melebihi dari jumlah temuan sebelumnya. Di Kabupaten Kediri, terdapat enam warga yang diketahui menderita penyakit Difteri. Mereka sudah mendapatkan perawatan di ruang isolasi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pelem, Pare, Kabupaten Kediri, tempat rujukan setelah diperiksa di puskesmas di tempat tinggal mereka. Enam warga dari Kabupaten Kediri yang terkena difteri itu di antaranya dari Kecamatan Semen, Ringinrejo, Kandangan, serta tiga warga dari Desa Sumberejo, Kecamatan Purwoasri. Usia mereka juga beragam dan bukan hanya kalangan anakanak melainkan juga orang dewasa. Mereka berusia antara 720 tahun. Penyakit Difteri tersebut tergolong penyakit yang menular dan perlu diwaspadai sebab jika dibiarkan dimungkinkan bisa bertambah parah, bahkan bisa menyebabkan kematian. Penularan bisa terjadi dari percikan ludah orang yang sakit itu ke orang lain yang sehat maupun penularan bisa lewat benda atau makanan yang terkontaminasi. Masa inkubasi penyakit tersebut 25 hari, dengan ciriciri tubuh pasien panas, nyeri saat menelan makanan atau minuman, dan ada perubahan di "Pseudo Membran" (tampak selaput berwarna putih keabuabuan di membran). Jika ditemukan tandatanda klinis tersebut, harusnya pasien langsung dirujuk ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan perawatan. (ANT130/N002)/Editor: Ruslan Burhani sumber : http://www.antaranews.com/berita/311859/pemkabkedirigelarimunisasimassaldifteri

Tagged :