Puskesmas 24 Jam Ditambah Bulan Ini, Gerilya Imunisasi Sekolah
Admin | Senin, 8 Oktober 2012

Tingginya potensi anak usia dini yang terjangkit Campak, Tetanus, Polio maupun Hepatitis B, membuat Dinas Kesehatan Kota (DKK) Balikpapan berupaya mengantisipasi hal itu. Seiring Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) 2012, digelar imunisasi di seluruh Sekolah Dasar (SD) di Balikpapan yang berlangsung mulai Jumat (28/9) kemarin.
Sasaran imunisasi menyasar seluruh murid kelas 1, 2 dan 3. Imunisasi dilakukan di sekolahsekolah dengan kunjungan dokter dan petugas puskesmas,ungkap Kepala DKK Balikpapan Dyah Muryani. BIAS sendiri menjadi program nasional yang diharapkan bisa menekan penyakit dari lingkungan sekitar yang kurang terjaga.
Dijelaskan Dyah, murid kelas 1 akan mendapatkan imunisasi Difteri Tetanus (DT) dengan dosis 0,5 cc. Murid kelas 2 dan 3 akan memperoleh imunisasi Tetanus Toxoid (TT) dengan dosis 0,5 cc.
Untuk diketahui, pada pemberian imunisasi DT, kadang timbul efek samping pada anak, yakni panas pada waktu sore yang akan turun dan hilang dalam dua hari. Ini tanda baik yang membuktikan bahwa vaksin tersebut bekerja tepat,sebut Dyah.
Terpisah, Kepala Puskesmas Batu Ampar Nurlin Handaruni menambahkan, setelah pemberian imunisasi DT, sebagian besar pasien umumnya merasa nyeri, sakit merah atau bengkak di lokasi suntikan. Namun efek samping itu tidak berbahaya dan tidak harus mendapat pengobatan khusus karena akan sembuh dengan sendirinya.
Sedangkan pada imunisasi TT, umumnya tak menimbulkan efek samping. Imunisasi ini disebut memiliki efek samping jauh lebih ringan dari pada efek penyakit bila tidak dilakukan imunisasi.
Sekedar informasi, bulan imunisasi anak sekolah adalah imunisasi lanjutan untuk mempertahankan tingkat kekebalan pada anak sekolah terhadap suatu penyakit. Sementara imunisasi adalah suatu cara untuk meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit, yang harus dilaksanakan secara menyeluruh dan sesuai standar sehingga mampu memberikan perlindungan kesehatan.
PUSKESMAS BERTAMBAH
Sementara, seiring mendesaknya kebutuhan pelayanan kesehatan 24 jam, jumlah puskesmas 24 jam di Balikpapan dirasa kurang. Dengan anggaran sebesar Rp 1 miliar, pemkot berencana menambah 2 puskesmas 24 jam lagi di dua kelurahan, Mekarsari Balikpapan Tengah dan Kampung Baru Ulu Balikpapan Barat.
Anggaran yang disiapkan itu tidak termasuk untuk peralatan kesehatan dan tenaga medis yang diperoleh dari APBD Kota. Sejauh ini, baru ada lima puskesmas 24 jam di berbagai kelurahan, yakni Manggar, Sepinggan, Klandasan Ilir, Kariangau, dan Karang Joang.
Dengan tambahan dua lagi, maka total pelayanan puskesmas menjadi 7 unit. Akan ada rencana lagi membangun puskesmas di Kelurahan Lamaru dan Gunung Bahagia. Tapi masih terkendala lahan,tandasnya.(*/tka/adm/k2)
sumber : http://www.kaltimpost.co.id/index.php?mib=berita.detail&id=148812
Tagged :