Benarkah balita harus mendapatkan persiapan khusus menjelang pemberian imunisasi?
Menjelang pemberian imunisasi, Ibu sering kali cemas dengan efek yang ditimbulkan setelahnya.Pemberian imunisasi diberikan untuk memberi perlindungan kepada si Kecil.Tujuannya tentu saja untuk memberikan kekebalan terhadap penyakit tertentu dan mencegah serta mengurangi efek buruk penyakit tersebut ke tubuh.
Banyak para ibu yang bertanya, adakah persiapan khusus seperti mengonsumsi vitamin tertentu yang harus diberikan sebelum pemberian imunisasi?Sebenarnya tidak ada.Tetapi sebaiknya kondisi si Kecil harus dalam kesehatan yang optimal.Karena itu, peran Ibu dalam menjaga nutrisi makanan si kecil diperlukan agar daya tahan tubuhnya tetap kuat.
Sebelum Imunisasi
1. Pastikan kondisi si Kecil optimal setiap sebelum imunisasi
Setiap kali akan dilakukan imunisasi, petugas kesehatan atau dokter akan melakukan wawancara kepada orangtua mengenai kondisi si Kecil. Pemeriksaan badan juga harus dilakukan untuk mengetahui kondisi kesehatan dan mencari tahu apakah si Kecil sakit atau tidak.Pada keadaan sakit ringan seperti batuk, pilek atau diare, imunisasi tetap dapat dilakukan dan penyakit yang diderita si Kecil diobati. Pemberian imunisasi dalam keadaan sakit ringan tidak akan mempengaruhi pembentukan kekebalan tubuh atau antibodi
2. Jika si Kecil sedang sakit, obati dulu penyakitnya
Bila kondisi si Kecil tidak memungkinkan untuk mendapat imunisasi sesuai jadwalnya, hal itu tidak akan jadi masalah. Ibu dapat menunggu kesehatan si Kecil untuk pulih kembali.Setelah si Kecil sembuh, Ibu bisa membawanya ke dokter untuk diberikan imunisasi.Jika Ibu terlambat memberikan imunisasi dari jadwal yang sudah ada atau tidak teratur, pemberian imunisasi berikutnya tidak perlu diulang kembali dan bisa diteruskan sesuai jadwalnya.
Setelah Imunisasi
1. Berikan istirahat setelah imunisasi
Setelah pemberian imunisasi, si Kecil bisa saja mengalami Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) seperti demam, rewel, sering menangis atau timbul pembengkakan di tempat suntikan yang disertai ruam kemerahan. Bila ia mengalami keadaan di atas, sebaiknya ajak ia untuk beristirahat.
2. Jenis imunisasi tertentu dapat menyebabkan demam
Beberapa jenis vaksin dapat menimbulkan demam. Jenis vaksin tersebut adalah DPT, Campak, Hib. Demamnya pun bervariasi, bisa ringan atau tinggi.Pada keadaan demam, Ibu dapat memberikan obat penurun panas atau melakukan kompres hangat.
3. Vaksin sebaiknya diberikan sesuai jadwal agar imunitas anak optimal
Vaksin yang terlambat diberikan dapat dilanjutkan tanpa mengenal istilah hangus.Vaksin yang diberikan terlambat dapat tetap melindungi anak, walaupun tidak sebaik yang diberikan tepat waktu.Untuk mengejar keterlambatan, dapat digunakan vaksin kombinasi atau pemberian secara bersamaan.Dengan pemberian vaksin ini, si Kecil menjadi lebih nyaman.
Sumber :nutriclub.co.id