Situbondo Menjadi Daerah Penderita Terbanyak Wabah Difteri
Admin | Senin, 12 November 2012
Status Kejadian Luar Biasa (KLB) penyakit Difteri di Jawa Timur masih belum dicabut. Bahkan penderita difteri pada tahun ini mengalami peningkatan 46 kasus dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Daerah yang paling banyak mengidap difteri yakni Situbondo.
"Penyakit Difteri ini berbahaya, karena sangat mudah menular dan mematikan," ujar Kadinkes Jatim Budi Rahayu, Jumat (9/11/2012).
Penyakit difteri, kata Budi, disebabkan oleh bakteri Corine Bakterium Diphteriae. Difteri dapat menyebar dengan cepat dan sangat berbahaya karena bakteri mengeluarkan racun yang menyebar ke seluruh tubuh manusia. Dalam hitungan hari, seminggu, atau 10 hari, bila tidak terobati penderita bisa meninggal dunia.
Untuk mengenali penyakit Difteri tidaklah sulit. Bila anak demam atau summer, bukalah mulutnya dan terangi dengan senter rongga mulutnya. Jika ada membran putih keabuabuan, ada dugaan menderita difteri. Ciri lainnya, apabila demam disertai rasa nyeri saat menelan makanan, bisa diduga sebagai difteri.
"Untuk memastikan difteri atau tidak, datanglah ke puskesmas terdekat atau dokter terdekat. Periksa laboratorium dengan mengambil usap dipangkal hidung dan tenggorokan," terangnya, sambil mengingatkan bahwa difteri dapat menyerang semua umur.
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, difteri sudah menyerang ke seluruh 38 kabupaten dan kota di Jatim. Pada 2011, jumlah kasus difteri sebanyak 664 penderita dan 20 orang diantaranya meninggal dunia. Pada saat itu, daerah terbanyak penderita difteri adalah Kota Malang.
Kemudian, hingga Oktober 2012, jumlah penderita difteri sebanyak 710 orang dan meninggal dunia 28 orang. Dari jumlah tersebut, penderita terbanyak ada di Kabupaten Situbondo sebanyak 113 kasus dan meninggal dunia 7 orang. Kemudian disusul Kabupaten Jombang, sebanyak 87 kasus dan meninggal 11 orang.
"Upaya kita untuk menurunkan penyakit difteri dengan cara ORI (Outbreak Response Immunization)," ujarnya. Selain dengan imunisasi, difteri juga dapat dicegah dengan suntikan Penisilin Prokain atau minum obat Erythromicin 50 mg/kg berat badan, yang pemberiannya diberikan setiap 6 jam. (roi/iwd)
sumber : http://surabaya.detik.com/read/2012/11/09/201823/2087743/466/situbondomenjadidaerahpenderitaterbanyakwabahdifteri
Tagged :