Target Imunisasi Global, Imunisasi untuk semua orang

Admin | Senin, 27 April 2015

Pada 22 April 2015 di Jenewa progres terhadap vaksinasi global yang ditargetkan tahun 2015 jauh dari target yang direncanakan, 1 dari 5 anak masih terancam tidak terselamatkan akibat tidak diimunisasi, yang dapat menyebabkan 1.5 juta kematian setiap tahun dari penyakit yang dapat dicegah. Menjelang Pekan Imunisasi Dunia Pekan Imunisasi 2015 (2430 April), badan kesehatan dunia (WHO) menyerukan upaya baru agar kembali ke jalur yang semestinya. Pada tahun 2013 sedikitnya hampir 22 juta bayi tidak dimunisasi lengkap vaksin Difteri, Pertusis, Tetanus (DPT3) kebanyakan dari mereka tinggal dinegara miskin. WHO menyerukan diakhirinya kematian dan kecacatan yang disebabgkan karena imunisasi yang tidak lengkap. "Pekan Imunisasi Dunia membuat platform global yang difokuskan untuk menigkatkan kembali upaya kita bersama dalam memastikan vaksinasi untuk setiap anak, siapa pun mereka dan di mana pun mereka tinggal," menurut Dr Flavia Bustreo, WHO Asisten Direktur Jenderal, Keluarga, Perempuan dan Kesehatan Anak. "Sangat penting bahwa masyarakat global sekarang membuat upaya kolektif dan kohesif untuk kemajuan menuju enam target kembali ke jalur yang telah ditetapkan." Pada tahun 2012, sebanyak 194 negara anggota yang menghadiri Majelis kesehatan dunia (world health assembly) mengajukan rencana aksi vaksin global (GVAP), yaitu sebuah komitmen untuk meyakinkan bahwa tidak ada yang terlewat dari imunisasi yang penting, namun, laporan penilaian independen terbaru melaporkan peringatan bahwa vaksin tidak diberikan secara adil atau andal dan bahwa hanya satu dari enam target vaksinasi utama untuk tahun 2015 pengenalan vaksin kurang dimanfaatkan. Banyak negara di seluruh dunia telah mengalami wabah penyakit campak dalam satu tahun terakhir, mengancam upaya untuk mencapai target rencana aksi vaksin global dalam mengeliminasi penyakit campak di 2 Regional WHO pada akhir 2015. Tindakan untuk kembali ke jalur Sebuah kolaborasi untuk imunisasi global, yang dimulai pada pertengahan 1970an dengan pembentukan Program Imunisasi Dasar (Expanded Imunization Program) di semua negara mencapai hasil yang dramatis, meningkatkan tingkat vaksinasi dari serendah 5% menjadi lebih dari 80% di banyak negara pada tahun 2013 . WHO memperkirakan bahwa imunisasi saat ini mampu mencegah antara 2 dan 3 juta kematian setiap tahunnya dan melindungi banyak orang dari penyakit dan kecacatan. Meskipun kemajuannya kurang lancar dalam beberapa tahun terakhir, keberhasilan awal ini menunjukkan potensi vaksin, yang semakin sering diperpanjang dari anakanak sampai dengan remaja dan orang dewasa, memberikan perlindungan terhadap penyakit seperti influenza, meningitis dan kanker serviks dan hati. 3 Langkah Penting rencana aksi vaksin global (GVAP) GVAP telah merekomendasikan 3 langkah penting untuk mengakhiri kesenjangan imunisasi : 1. Mengintegrasikan imunisasi dengan pelayanan kesehatan lainnya, seperti perawatan post natal bagi ibu dan bayi; 2. Memperkuat sistem kesehatan sehingga vaksin terus diberikan bahkan di saat krisis; dan 3. Memastikan bahwa setiap orang mendapatkan akses vaksin dan terjangkau untuk mereka. Dr JeanMarie OkwoBele, Direktur Imunisasi, Vaksin dan Biologi di WHO, mengatakan bahwa WHO akan bekerja untuk meningkatkan dukungan kepada semua negara yang tertinggal dalam memenuhi target imunisasi. Pada bulan Mei tahun ini, WHO akan mempertemukan perwakilan tingkat tinggi dari 34 negara dengan vaksinasi rutin (tiga dosis DTP3) yang cakupannya kurang dari 80% untuk mendiskusikan tantangan yang dihadapi oleh negara dan untuk mengeksplorasi solusi dalam mengatasi hal tersebut. Tindakan kritis yang diperlukan untuk menjamin vaksinasi yang lebih luas dan tersampaikan ke tujuan termasuk : Menemukan cari untuk menyederhanakan prosedur pemberian vaksin di lapangan Meningkatkan distribusi vaksinasi agar menjangkau untuk setiap anak, khususnya yang di daerah yang bahkan sulit dijangkau Meyakinkah bahwa vaksin terjangkau dan meningkatkan rantai penyediaan vaksin Memberikan pelatihan bagi petugas kesehatan, manager yang terlatih untuk memberikan dukungan supervisi Meningkatkan kualitas dalam mengumpulkan data cakupan imunisasi di setiap negara Menangai kendala akibat konflik, bencana alam dan krisis lainnya Meningkatkan kesadaran dan kebutuhan terhadap imunisasi dari masyrarkat Mengembangkan akuntabilitis dair perencanaan mikro terhadap pelaksanan vaksinasi untuk dapat dipertanggung jawabkan. Awal tahun ini, negaranegara donor dan lembaga berjanji untuk memenuhi kebutuhan pendanaan dari Gavi, Vaksin Alliance yang menyatukan sektor publik dan swasta untuk menciptakan akses yang sama terhadap vaksin baru dan kurang dimanfaatkan untuk anakanak yang tinggal di negaranegara termiskin di dunia. 6 Target Rencana Aksi Vaksin Global Rencana Aksi Vaksin global menargetkan di mana setiap orang hidup bebas dari penyakit yang dapat dicegah dengan vaksin pada tahun 2020. Ini menetapkan enam target untuk tahun 2015: 1. Imunisasi terhadap difteri, tetanus dan batuk rejan (DTP3) Target: cakupan imunisasi 90% terhadap difteri, tetanus dan batuk rejan pada tahun 2015. GAP: 65 negara 2. Pengenalan vaksin yang kurang dimanfaatkan Target: Sedikitnya 90 negaranegara berpenghasilan rendah atau menengah telah memperkenalkan satu atau lebih kurang dimanfaatkan vaksin pada tahun 2015. DI JALUR 3.Pemberantasan Polio : Target: Tidak ada kasus baru setelah 2014 GAP: 3 negara tetap polio endemik 4. Ibu dan bayi tetanus: global eliminasi pada akhir2015 Targetkan: Menghilangkan tetanus maternal dan neonatal GAP: 24 negara 5. Campak: Target: Menghilangkan dari tiga wilayah WHO pada akhir2015 GAP: 16% dari semua anakanak tidak diimunisasi campak 6.Eliminasi Rubella: Target: Menghilangkan rubella dari dua wilayah WHO pada akhir2015 GAP: Setengah dari semua anak tidak menerima vaksin rubella *Sumber : http://www.who.int/campaigns/immunizationweek/2015/

Tagged :