
Keinginan memiliki anak sehat merupakan harapan semua orangtua. Karena itu, sejak kecil si buah hati harus dijaga kesehatannya. Antara lain dengan memberi vaksinasi atau imunisasi supaya pertumbuhannya sehat dan kebal terhadap penyakit.
Hal itu dibahas dalam talkshow Parents Gathering Pentingnya Imunisasi yang Lengkap untuk Perlindungan yang Optimal di Auditorium Rumah Sakit Jogja International Hospital (JIH), Sabtu (14/7). Acara yang dihadiri sekitar 100 orangtua tersebut menghadirkan nara sumber dokter spesialis anak Konsultan JIH dr Elisa dan dihadiri setidaknya 100 orangtua.
Menurut Elisa, imunisasi merupakan cara paling aman dan efektif untuk memberi perlindungan melawan penyakit. Setelah diimunisasi, kecil kemungkinan anak terjangkiti penyakit infeksi yang ada di masyarakat, jelasnya.
Pemberian imunisasi secara lengkap dan sesuai jadwal tidak hanya menghasilkan kekebalan tubuh terhadap penyakit, juga mencegah penularan penyakit atau wabah.
Wabah bukan hanya menyebabkan anak sakit, juga bisa mengakibatkan cacat atau bahkan kematian. Dana dan tenaga akan banyak dikeluarkan untuk pengobatannya, padahal bisa dicegah melalui imunisasi, tegas dr Elisa.
Di Indonesia, penyebab terbanyak kasus kematian anak adalah diare (28 persen) dan pneumonia atau radang paruparu (20 persen). Apabila sudah banyak orang diimunisasi, penularan penyakit dari orang ke orang tidak akan terjadi.
Suatu saat penyakit tersebut hilang dari muka bumi. Contohnya seperti cacar bopeng, jelasnya.
Karena itu, Elisa berharap kerja sama dari orangtua untuk ikut mengontrol dan mendampingi anak saat diimunisasi. Apalagi, setelah diimunisasi biasanya terjadi efek samping. Komunikasi dokter dengan orangtua untuk meminimalisasi efek berkepanjangan.
Efek samping tersebut biasanya akan hilang setelah 34 hari. Jika bertambah parah harus segera diperiksakan.
Imunisasi terdiri beberapa tipe berdasarkan kelompok umur. Imunisasi dasar untuk bayi lahir sampai umur satu tahun, imunisasi ulangan untuk balita umur satu tahun hingga empat tahun.
Untuk anak sekolah umur 512 tahun biasanya melalui Bulan Imunisasi Anak Sekolah. Disinilah peran orangtua dan guru untuk memastikan anak sudah memperoleh imunisasi, jelas Elisa.
Sedangkan untuk remaja umur 1318 tahun juga masih memperoleh imunisasi sebagai persiapan menikah. Bahkan, untuk lansia imunisasi diberikan untuk mengurang morbiditas.
Menurut dokter Elisa, saat ini sudah terdapat vaksin kombo. Yaitu, dalam sekali suntik sudah terdapat beberapa jenis vaksin. Sehingga dapat menghindari penyuntikan berulangulang pada anak. Dengan vaksin kombo, menjadi lebih praktis. Dalam sekali imunisasi bisa sampai lima vaksin sekaligus. Waktunya lebih lama, dua bulan sekali, tapi dengan kualitas sama, terangnya.
Dalam setiap imunisasi memang masih terdapat efek sampingnya. Tapi jumlahnya sangat kecil, di bawah 10 persen. Jika dibandingkan keuntungan dan kerugian, masih lebih banyak keuntungannya. Imunisasi juga merupakan investasi masa depan, tegasnya.
(pra/tya)