
Batuk rejan, atau dalam istilah medis dikenal dengan pertusis, mungkin bukan penyakit yang sudah dikenal dari berabadabad yang lalu. Meski begitu, penyakit ini tetap tidak boleh disepelekan. Pasalnya, batuk rejan mudah menular dan bahkan sangat mematikan.
Batuk rejan sangat menular melalui infeksi bakteri yang menyebabkan batuk dan peradangan organorgan pernapasan bagian atas. Penyakit itu menular dari satu orang ke orang lainnya melalui batuk atau bersin, aktivitas yang menyebarkan bakteri ke udara.
Penyakit tersebut umumnya sulit didiagnosis secara dini karena gejala awalnya sering kali ringan dan mirip dengan flu. Pada beberapa orang, infeksi ini dapat memicu pneumonia (radang paru), bahkan pada kasus yang parah, batuk rejan bisa menyebabkan kematian.
Batuk rejan memiliki gejala batuk bertubitubi dengan diakhiri suara lengkingan yang membuat penderita sulit bernapas. Gejala awal batuk rejan, seperti batuk dan pilek, biasa disertai demam ringan. Setelah 1012 hari, meningkat menjadi serangan batuk terusmenerus tanpa sempat menarik napas sehingga wajah penderitanya menjadi merah kebiruan.
Kematian terkait batuk rejan jarang terjadi, tetapi kasusnya paling banyak ditemukan pada bayi dan balita. Kendati demikian, sebenarnya ada banyak cara untuk mencegah batuk rejan.
Salah satu yang paling efektif untuk pencegahan penyakit tersebut adalah melalui pemberian vaksin DPT. Vaksin untuk mencegah infeksi bakteri Bordetella pertusis, penyebab batuk rejan, sudah ada sejak era 70an.
Ironisnya, beberapa tahun belakangan prevalensi batuk rejan justru mengalami peningkatan. Di Inggris, tahun 2010 terdata ada 421 kasus batuk rejan, sementara pada tahun 2011 terdapat 1.040 kasus.
Hal ini dikarenakan tidak semua vaksin memiliki efek yang permanen. Imunitas yang diperoleh dari vaksin cenderung untuk melemah seiring waktu. Ini artinya, meski mendapatkan vaksinasi saat balita, seseorang mungkin saja terkena batuk rejan pada usia remaja atau dewasa. Karena itu, vaksinasi perlu diulang untuk mengurangi laju transmisinya.
Efektivitas vaksin untuk melindungi batuk rejan sangat baik, tetapi penyakit sangat menular sehingga dapat menyebar dengan cepat.
Oleh karena itu, orangtua harus memastikan anakanaknya divaksinasi sehingga mereka terlindungi sejak awal.
Sunting : Muhammad Fajar Ramadhani
Source : http://health.kompas.com/read/2013/11/22/1455507/Batuk.Rejan.Mematikan.tetapi.Bisa.Dicegah