
Salah satu infeksi yang berbahaya karena luka dapat mempengaruhi sistem urat saraf dan otot. Penyakit seperti ini sering disebut dengan tetanus. Tetanus merupakan suatu penyakit yang disebabkan oleh Kuman
Clostridium tetani yang termasuk kuman yang hidup tanpa oksigen dan membentuk spora. Kuman yang berbentuk seperti batang ini terdapat dalam kotoran hewan dan manusia serta bisa menyebar lewat debu atau tanah yang kotor dan mengenai luka. Penyakit tetanus biasanya muncul karena luka tusuk paku, pecahan kaca, kaleng atau benda tajam lainnya. Penderita biasanya mengejang dengan rahang tertutup rapat, punggung melengkung dan sulit bernafas.
Pada bayi yang baru lahir, kuman ini dapat masuk melalui luka iris tali pusat yang tidak dipotong dengan pisau steril. Penyakit tetanus pada bayi disebut dengan
tetanus neonatorum dan merupakan salah satu penyebab kematian terbanyak pada bayi. Kuman dapat masuk melalui luka, baik luka dangkal maupun luka besar. Di Indonesia sendiri penyakit
tetanus neonatorum masih menjadi masalah karena sebagian ibu yang melahirkan tidak atau belum mendapatkan imunisasi tetanus toksoid pada masa kehamilannya.
Gejala penyakit tetanus biasanya akan muncul setelah 5 hingga 10 hari setelah terinfeksi, yang diikuti dengan sakit kepala, gelisah, nyeri otot pada rahang yang kemudian akan merasa kaku, demam, otot perut mengeras, kejang dan akhirnya pada seluruh tubuh. Penyakit tetanus jika tidak ditangani secara serius, maka akan menyebabkan kelumpuhan. Tetanus sendiri tidak dapat ditularkan antara sesame manusia, namun penyakit tetanus mudah sekali menyerang pada mereka yang belum pernah menerima vaksinasi tetanus.
Mencegah lebih baik dari pada mengobati, maka dengan mencegah tetanus yaitu melalui vaksinasi. Pada anakanak vaksin tetanus diberikan sebagai bagian dari vaksin DPT (difteri, pertusis, tetanus). Setiap luka (terutama luka tusukan) harus dibersihkan secara bersih. Dengan selalu menjaga kebersihan dan cepat menangani, kita akan terhindar dari penyakit tetanus.
Sumber : Dari Berbagai Sumber