Cerebral Palsy 3

Admin | Rabu, 25 Maret 2015

Pemeriksaan penunjang Pemeriksaan penunjang yang perlu dilakukan sebagai berikut:

1. Pemeriksaan mata dan pandengaran 2. EEG : pada pendenita yang memperlihatkan gejala motorik, seperti tetraparesis, hemiparesis, atau karena sering disertai kejang. 3. USG kepala atau CT Scan untuk mencari etiologi. 4. Pemeriksaan psikologi untuk menilai tingkat pendidikan yang dibutuhkan

Print

Pencegahan

Pencegahan yang dapat dilakukan oleh ibu atau keluarga antara lain: 1. Sebelum kehamilan, pastikan ibu dan ayah terbebas dari infeksi penyakit seperti toxo, rubella, herpes, dan penyakit lain yang beresiko menyebabkan gangguan janin. 2. Sebelum mengandung, ibu harus menjaga kondisi tubuh dan mengelola gangguan kesehatan dengan baik. 3. Saat ibu mengandung, ibu melakukan kontrol rutin dan melakukan perawatan kesehatan dengan baik sesuai dengan anjuran dokter kandungan. 4. Mengontrol diabetes, anemia, hypertension, seizures, and nutritional deficiencies selama mengandung dapat mencegah beberapa kelahiran prematur yang dalam beberapa kasus dapat mengakibatkan CP 5. Setelah bayi dilahirkan, orang tua mengurangi resiko untuk kerusakan otak seperti tidak menggoncanggoncangkan bayi dan menjaga keamanan bayi saat dalam kendaraan 6. Selalu peduli/waspada dengan keadaan di rumah. 7. Selalu menjaga kesehatan bayi dengan baik agar terhindar dari penyakitpenyakit, khususnya yang bisa menyebabkan kerusakan pada otak.

Kapan bisa didiagnosa?

1. Sejak masih bayi (infant) yang diketahui beresiko CP karena kelahiran prematur atau gangguan kesehatan lainnya. Dokter (pediatri/spesialis dan perkembangan anak dan dokter syaraf mengikuti perkembangan anak sejak lahir sehingga mereka dapat mengetahui dan memberikan masukan jika ada perlambatan perkembangan atau masalah dengan fungsi otot yang mengindikasi CP 2. Jika bayi tidak membawa faktor resiko CP, sulit diketahui pada satu tahun pertama. Dokter mengindiksi apabila mereka melihat adanya kelambatan dalam tahapan perkembangan 3. Gerak otot yang abnormal, gerak koordinasi yang lemah/kurang dan gerak reflek bayi yang seharusnya hilang tetap ada bisa menjadi tanda. Jika tahap perkembangan hanya sedikit terlambat, diagnosis dibuat sampai anak toddler (usia anak awal kurang lebih usia 34 tahun)

Treatment untuk Cerebral Palsy

Treatment atau penanganan yang dapat dilakukan untuk anak cerebral palsy diantaranya adalah: 1. Berbagai macam terapi dapat membantu anak CP untuk memaksimalkan perkembangan kemampuan dan perkembangan. Sejak didiagnosa CP, seorang anak dapat mulai terapi untuk pergerakan, belajar, bicara, mendengar, dan perkembangan sosial emosi 2. Obatobatan, bedah dan braces dapat memperbaiki fungsi otot 3. Tim yang profesional akan bekerjasama untuk mengetahui kebutuhan medis anak, seperti terapis, psikolog, pendidik, perawat, pekerja sosial 4. Mempunyai banyak sumber yang dapat membantu dan menguatkan orang tua dalam menjaga anak mereka 5. Obatobatan tergantung pada gejalagejala yang muncul 6. Fisioterapi dini dan intensif 7. Psikolog atau psikiater 8. Pendidikan sesuai tingkat kecerdasan 9. Occupational therapy 10. Speech therapy

Kesimpulan Cerebral palsy adalah suatu keadaan dimana seseorang mengalami gangguan dalam pergerakannya dan dalam koordinasi motoriknya diakibatkan karena adanya kerusakan pada satu atau lebih area khusus di dalam otak yang menetap. Cerebral palsy bukanlah suatu penyakit, tetapi dengan pendidikan, terapi, dan modifikasi teknologi, seorang penyandang cerebral palsy dapat menjadi produktif dalam hidupnya. Penyebab terjadinya cerebral palsy dapat terjadi pada saat masih dalam kandungan, saat kelahiran dan setelah lahir sampai usianya 5 tahun. Cerebral palsy dapat diklasifikasikan berdasarkan banyaknya jumlah anggota gerak yang mengalami gangguan gerak dan ditinjau dari letak kelainan di otak dan gangguan fungsi gerak motoriknya. Cerebal palsy mengalami karakteristik dan hambatan dalam kehidupannya, seperti aspek motorik, sensoris, kecerdasan, persepsi, kognisi, dan simbolisasi serta psikologis (emosisosial). Oleh karena itulah, anak yang menyandang cerebral palsy memerlukan penanganan yang menyeluruh, baik secara fisik maupun secara psikis, yang didukung penuh oleh keluarga dan lingkungannya agar dapat mengoptimalkan kemampuannya.

Sumber : http://rumahcerebralpalsy.blogspot.com/2013/05/apakahcerebralpalsyitucerebral.html

Tagged :