Imunisasi dan Vaksinasi Sebagai Pencegahan Pertama

Admin | Jumat, 26 Juni 2015

vaksin_1 Imunisasi dan Vaksinasi Sebagai Pencegahan Pertama Vaksinasi sebagai upaya pencegahan primer Hasil penelitian di dunia mengatakan bahwa angka kelahiran dan usia harapan hidup di suatu negara saling berkaitan, yaitu makin rendah angka kelahiran makin tinggi usia harapan hidup. Untuk itu pencegahan terhadap penyakit infeksi maupun upaya yang menentukan situasi yang kondusif untuk itu mutlak harus dilakukan pada anak sedini mungkin untuk mendapatkan kualitas hidup terbaik ketika dewasa. Secara konvensional, upaya pencegahan penyakit dan keadaan apa saja yang mengambat tumbuh kembang anak, seperti cedera, keracunan karena kecelakaan, kekerasan pada anak, (fisik mental maupun seksual), konsumsi alkohol dan obatobatan terlarang, dapat dilakukan dalam tig atingkat, yaitu pencegahan primer, sekunder, dan tersier yang dapat dilakukan selama masa tumbuh kembangnya sejak prakonsepsi, prenatal, masa neonatal, bayi, masa sekolah dan remaja menuju dewasa. Pencegahan primer Pencegahan primer adalah semua upaya untuk menghindari terjadinya suatu penyakit atau kejadian yang dapat mengakibatkan seorang sakit atau menderita cedera dan cacat. Memperhatikan gizi dengan sanitasi lingkungan yang baik, pengamanan terhadap segala macam cedera dan keracunan serta vaksinasi atau imunisasi terhadap penyakit adlaah rangkaian upaya pencegahan primer. Pencegahan sekunder Pencegahan sekunder dengan deteksi dini, bila diketahui adanya penyimpangan kesehatan seorang bayi atau anak maka intervensi atau pengobatan perlu segera diberikan untuk koreksi secepatnya. Mmberi pengobatan sesuai diagnosis yang tepat adalah suatu upaya untuk pencegahan sekunder agar tidak terjaid komplikasi yang tidka diinginkan, yaitu meninggal atau meninggalkan gejala sisa, cacat fisik maupun mental. Pencegahan tersier Pencegahan tersier adalah membatasi berlanjutnya gejala sisa tersebut dengan upaya pemulihan seorang penderita agar dapat hidup mandiri tanpa bantuan orang lain, seprti terapi rehabilitasi medik pada seorang anak dengan lumpuh layuh. Imunisasi dan Vaksinasi Imunisasi dan vaksinasi adalah dua hal yang berbeda. Imunisasi pasif adalah suatu pemindahan atau transfer antibodi secara pasif. Vaksinasi adalah imunisasi aktif dnegan pemberian vaksin (antigen) yang dapat merangsang pembentukan imunitas (antibodi) dari sistem imun di dalam tubuh. Imunisasi pasif Imunisasi pasif terdiri atas imunoglubulin nonspesifik atau gammaglobulin dan immunoglobulin spesifik yang berasal dari plasma donor yang sudah sembuh atau baru saja mendapatkan penyakit tertentu. Imunoglobulin nonspesifik yang diberikan pada anak dengan defisiensi immunoglobulin dengan cepat dan segera namun perlindungannya hanya sementara dan harganya mahal. Immunoglobulin spesifik diberikan kepada anak yang belum terlindung karena belum mendapatkan vaksinasi dan kemudian terserang penyakit difteri, tetanus, hepatitis A dan B. Vaksinasi Suattu tindakan dengan sengaja memberikan paparan dengan antigen yang berasal dari suatu patogen yan telah dibuat sedemikian rupa dan tidka menimbulkan sakit tetapi mampu memproduksi limfosit yang peka sebagai antibodi ddan sel memori. Cara ini cukup memberikan kekebalan. Tujuannya adalah memberikan infeksi ringan yang tidak berbahaya naumn cukup menyiapkan respon imun sehingga apabila berjangkit penyakit yang sesunggguhnya di kemudian hari, anak tidak menjadi sakit karena tubuh dengan cepat membentuk antibodi danmematikan antigen atau penyakit yang masuk tersebut. Keuntungan menggunakan vaksinasi, yaitu sebagai berikut: Pertahanan tubuh yang tebrentuk oleh beberapa vaksin akan dibawa seumur hidupnya. Vaksinasi adalah costeffective karena murah dan efektif. Vaksinasi tidak berbahaya. Reaksi jauh lebih jarang dari pada komplikasi yang timbul akibat terserang penyakit tersebut secara alami.

Tagged :