Ke Luar Negeri, Vaksinasi 2 Minggu Sebelum Pergi

Admin | Kamis, 7 Maret 2013

TEMPO.CO, Jakarta Masih ada beberapa negara yang daerahnya rawan oleh berbagai penyakit. Salah satu cara melindungi kesehatan dengan melakukan vaksinasi. Vaksin tidak hanya dibutuhkan oleh anak kecil, namun juga dewasa. Hal itu pun disarankan oleh pakar alergi Imunologi Klinik Departemen Ilmu Penyakit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, dr Iris Rengganis, SpPD. "Pencegahan ke luar negeri, misal saat naik haji, bisa dilakukan dengan vaksinasi," kata Iris di acara media diskusi "Nyaman Berwisata, Lindungi Diri dengan Vaksinasi" di SCBD, Jakarta, pada Kamis, 14 Februari 2013. Iris sangat menyarankan agar warga yang akan pergi ke luar negeri sebaiknya melakukan vaksinasi paling lambat dua pekan sebelum berangkat. Hal itu karena kekebalan tubuh yang terbuat setelah melakukan vaksinasi baru akan terbentuk dua pekan kemudian. "Antibodi tubuh akan mulai terbentuk ratarata setelah dua minggu melakukan vaksinasi," katanya. Ia menjelaskan, sebenarnya antibodi pada tubuh yang dihasilkan vaksin akan berbedabeda waktunya. Bagi yang staminanya baik, antibodi akan terbentuk setelah 10 hari. Sebaliknya, bagi yang kondisi tubuhnya sedang kurang baik, akan terbentuk sekitar tiga minggu. "Jadi ratarata itu dua minggu antibodi terbentuk," katanya. Agar lebih yakin vaksin itu akan manjur ketika berada di luar negeri, Iris menyarankan, minimal sebulan sebelum ke luar negeri sebaiknya melakukan vaksinasi. Sebab, ketika sudah berada di tempat tujuan, kemungkinan besar antibodi itu sudah terbentuk dan melindungi tubuh. Vaksin itu akan terus melindungi tubuh selama tiga tahun ke depan. "Waktu kekebalan vaksin itu tiga tahun. Selama itu, antibodi akan terus bertahan dalam tubuh," katanya. Dan bila seseorang berada lebih dari tiga tahun di daerah rawan suatu penyakit, vaksinasi dapat dilakukan kembali untuk menjaga daya tahan tubuhnya.

Tagged :