Peningkatan Cakupan Imunisasi

Admin | Selasa, 14 Agustus 2012

[caption id="attachment_2206" align="alignleft" width="600"] Pemberian imunisasi kepada anak di Papua (sumber : google)[/caption]

Beberapa daerah di provinsi Papua baru baru ini mengalami Kejadian Luar Biasa (KLB), salah satu daerah itu adalah Kabupaten Mimika. Hal ini tentunya sangat mengejutkan mengingat menurut data yang ada, cakupan imunisasi di kabupaten Mimika cukup baik. Kondisi ini mendorong Dinas Kesehatan provinsi Papua melakukan investigasi dan kenyataan di lapangan penentuan target imunisasi di kabupaten Mimika jaun di bawah yang seharusnya. Berdasarkan data tersebut, ternyata cakupan imunisasi di Kabupaten Mimika tergolong rendah.

KLB bukan hanya terjadi di kabupaten Mimika tapi juga di daerah Banti. KLB ini terjadi karena jangkauan imunisasi sangat terbatas dan hanya diberikan kepada masyarakat yang datang ke Rumah Sakit (RS). Kondisi ini disebabkan persediaan logistik hanya tersedia untuk kebutuhan RS tidak untuk public health.

Pentingnya cakupan imunisasi disuatu daerah dijelaskan secara rinci oleh salah satu narasumber dalam acara sosialisasi advokasi KIA dan imunisasi (9/8) yang merupakan Satgas Imunisasi PP IDAI, dr. Soedjatmiko, Sp.A.(K), M.Si., dalam presentasinya disampaikan bahwa bila cakupan imunisasi rendah, resiko terjadi wabah penyakit menular di satu daerah akan menjadi sangat tinggi. Hal ini sudah terbukti di Jawa Timur dengan KLB Difterinya yang tidak hanya menewaskan balita, tetapi juga anakanak dan orang dewasa.

Kasus lain yang baru saja terjadi yaitu di daerah Kero, dimana terdapat satu anak yang telah terinfeksi difteri. Namun, setelah dilakukan penelurusan lebih lanjut ternyata penderita merupakan masyarakat pendatang yang berasal dari provinsi Jawa Timur. Walaupun kasus ini tidak sampai menjadi KLB, tapi patut untuk diwaspadai. Penyakit menular sangat mudah berpindah dari satu tempat ke tempat yang lain dalam rentang waktu yang singkat. Hal ini yang menyadarkan pemerintah provinsi Papua akan potensi ancaman yang lebih besar, sehingga mereka berupaya keras untuk meningkatkan cakupan imunisasi secara signifikan. (HMF/DN)

Tagged :