• 
• 
• 

PENELITIAN yang dilakukan oleh U.S. Centers for Disease Control and Prevention menyebutkan bahwa anakanak dengan gangguan neurologis (biasanya gangguan pada sistem saraf) seperti cacat intelektual atau epilepsi, harus menerima pentingnya vaksinasi influenza. Bukan hanya sekedar mencegah agar virus flu tidak menjalar pada pasien anak dengan kondisi tersebut, vaksinasi influenza dikatakan mengurangi risiko kematian akibat flu pada pasien neurologis. Peneliti menganalisa data yang terkait dengan kematian akibat influenza di antara anakanak yang berusia di bawah 18 tahun selama hebohnya virus flu babi pada tahun 2009. Jumlah kematian terkait flu selama rentang waktu tersebut dilaporkan lima kali lipat lebih banyak dibanding musim sebelumnya. Para peneliti juga menemukan bahwa 75 persen anakanak dengan kondisi neurologis yang meninggal dari 2009 terkait flu infeksi H1N1 memiliki kondisi tinggirisiko tambahan untuk komplikasi flu, seperti gangguan paruparu, gangguan metabolik, penyakit jantung atau kelainan kromosom. "Kami mengetahui bahwa kondisi neurologis tertentu dapat menempatkan anakanak pada risiko tinggi untuk komplikasi serius dari influenza," kata Dr Lyn Finelli, kepala pengawasan dan tim respon wabah di Divisi Influenza CDC, seperti yang dikutip HealthDay (29/8). Menurut Finelli, flu sangat berbahaya bagi orang yang memiliki masalah dengan fungsi otot, fungsi paruparu atau kesulitan batuk, menelan atau membersihkan cairan dari saluran udara mereka. Ia melanjutkan, masalah ini kerap dialami oleh anakanak dengan gangguan neurologis. Diperlukan vaksinasi untuk flu sedini mungkin. Yakni saat usia anak 6 bulan. (*/OL06) sumber : http://www.mediaindonesia.com/mediahidupsehat/index.php/read/2012/09/03/5568/9/PentingnyaVaksinFluuntukAnakCatat