Tetanus

Admin | Rabu, 1 Mei 2013

Tetanus Tetanus, atau diketahui sebagai ayan, adalah penyakit serius yang dapat dihindari yang mempengaruhi otototot dan syaraf tubuh. Penyakit ini muncul dari luka pada kulit yang terkontaminasi bakteri bernama Clostridium tetani, yang sering didapat di tanah. Sekali bakteri itu memasuki tubuh, mereka akan memproduksi neurotoksin (sebuah protein yang berlaku sebagai racun pada system saraf tubuh) yang dikenal sebagai tetanispasmin yang menyebabkan kejang pada otot. Racun tersebut dapat menjalar ke seluruh tubuh melalui aliran darah dan getah bening. Saat toksin tersebut bersikulasi lebih luas, toksin tersebut mengganggu aktivitas normal saraf di seluruh tubuh yang mengarah pada kekejangan otot secara umum. Tanpa pengobatan, tetanus dapat menjadi fatal. Bentuk lain dari tetanus, neonatal tetanus, terjadi pada bayi baru lahir yang dilahirkan pada kondisi yang tidak bersih, terutama jika tali pusarnya terkontaminasi. Saat ini, imunisasi rutin untuk tetanus menghasilkan antiboidi yang dapat diturunkan ibu pada janinnnya. Antibodi ibu dan teknik kebersihan tali pusar telah membuat tetanus pada bayi yang baru lahir menjadi sangat jarang terjadi di negaranegara berkembang. Tanda dan Gejala Tetanus sering dimulai dengan kejangkejang otot rahang (dikenal sebagai trismus), dan juga ditambah oleh kesulitan menelan dan kaku atau sakit pada otot leher, pundak atau punggung. Kejangkejang ini dapat menyebar pada otot abdomen, lengan atas dan paha. Gejala ini dapat terjadi dimana saja dari hari ke bulanbulan setelah terjangkit bakteri tersebut. Pencegahan Ada dua cara penting untuk mencegah tetanus: 1. Mendapatkan vaksin terhadap tetanus 2. Setelah mendapatkan luka yang dapat menyebabkan tetanus, segeralah disuntik Imunisasi tetanus termasuk dalam vaksinasi DTaP (diphtheria, tetanus and acellular pertussis) . anakanak biasanya mendapatkan rangkaian dari empat dosis vaksin DTaP sebelum usia 2 tahun, diikuti dengan dosis tambahan pada umur 46 tahun. Setelah itu sebuah tambahan (Tdap) lagi direkomendasikan pada umur 1112 tahun, atau nanti jika terlewat, dan juga vaksin tetanus dan difteri tambahan di setiap 10 tahun saat dewasa. Wanita hamil juga haru smendapatkan vaksin Tdap dis etiap kehamilan, biarpun dia telah divaksinasi sebelumnya. Neonatal tetanus dapat dicegah dengan cara meyakinkan setiap wanita hamil bahwa mereka telah mendapatkan vaksin tetanus, melahirkan ditemoat yang bersih, dan dengan perawatan tali pusar yang layak. Jika anda hamil, diskusikan catatan imunisasi dengan dokter kandungan anda sebelum anada melahirkan. Dan yakinkan bahwa anakanak anda tidak melewatkan imunisasinya. Pengobatan Para dokter mempunyai peran yang penting dalam pencegahan tetanus dengan meyakinkan bahwa imunisasi yang diterima anak itu up to date dan menyediakan profilaksis paska pejangkitan jika si anak mempunyai luka dengan resiko tetanus. Anak yang terkena tetanus akan dirawat di rumah sakit, biasanya di ICU. Disana, sang anak akan mendapatkan antibiotic untuk membunuh bakteri dan TIG untuk menetralisasi toksin yang telah dikeluarkan oleh bakteri tersebut. Anak tersebut juga akan mendapatkan obat untuk mengontrol kejang otot dan diberi pengobatan untuk mendukung fungsi vital dari tubuh. Disarikan dari: http://m.kidshealth.org/parent/infections/bacterial_viral/tetanus.html?tracking=M_P_RelatedArticle&m=y

Tagged :