Virus Cacar Air Berpotensi Sebabkan Bell's Palsy

Admin | Selasa, 3 Maret 2015

BellÔÇÖs Palsy adalah gangguan yang terjadi akibat saraf yang mengontrol otot pada satu sisi wajah rusak karena peradangan. Gangguan ini dapat disebabkan cedera, masalah neurologis, kanker, stroke, dan infeksi. Salah satunya terkait dengan infeksi virus herpes. Virus herpes adalah varicella zoster (virus cacar air), yang memiliki potensi dibawa oleh sekitar setengah orang dewasa. Virus ini dapat menetap (dorman) pada saraf pusat dan aktif kembali ketika sistem kekebalan tubuh melemah. Kelumpuhan sementara oleh BellÔÇÖs Palsy, umum disebabkan oleh peradangan pada saraf kranial ketujuh, dari 12 pasang saraf kranial yang berasal dari salah satu belahan otak, yang mengaktifkan banyak otot wajah di wajah kita. Gejala Gejala BellÔÇÖs Palsy secara umum:
  • Terjadi secara tibatiba, berupa kelumpuhan ringan sampai total pada salah satu sisi wajah, menyebabkan pasien sulit tersenyum atau menutup salah satu kelopak mata
  • Wajah melorot menjadikan wajah sulit berekspresi
  • Dapat terjadi rasa nyeri di sekitar rahang atau di belakang telinga pada salah satu sisi wajah yang terpengaruh
  • Sensitivitas terhadap suara akan meningkat pada sisi wajah yang terpengaruh
  • Kadang timbul nyeri kepala
  • Penurunan kemampuan indera pengecap pada sisi yang lumpuh
  • Penurunan jumlah air mata dan liur yang diproduksi pada sisi yang terkena
  • Pada beberapa kasus, BellÔÇÖs Palsy dapat mempengaruhi saraf kedua sisi wajah, walaupun hal tersebut jarang terjadi
Segera Cari Pertolongan Pertolongan medis diperlukan sesegera mungkin jika Anda mengalami kelumpuhan apapun, karena bisa saja yang terjadi adalah kasus stroke. Perlu diingat, BellÔÇÖs Palsy bukan disebabkan oleh stroke. Segera temui dokter jika Anda mengalami kelemahan pada wajah, atau jika salah satu sisi wajah terlihat melorot tibatiba. Komplikasi Akibat BellÔÇÖs Palsy Komplikasi yang mungkin terjadi pada penderita BellÔÇÖs Palsy adalah:
  • Kerusakan saraf wajah yang tidak dapat pulih kembali seperti semula
  • Pertumbuhan saraf yang tidak sesuai dengan yang seharusnya sehingga menyebabkan pergerakan yang tidak terkontrol pada wajah
  • Buta sebagian atau total akibat kekeringan pada mata yang tidak bisa menutup dan terjadinya kerusakan pada kornea mata yang kering
Pemeriksaan Umumnya dokter akan memeriksa wajah dan meminta pasien untuk melakukan gerakan seperti menutup mata, mengangkat alis, memperlihatkan gigi, dan mengerutkan wajah. Selain itu sebaiknya dilakukan pemeriksaan EMG untuk menentukan kerusakan saraf dan melihat seberapa parah saraf tersebut rusak, sekaligus menyingkirkan kemungkinan penyakit lain yang juga dapat menyebabkan kelemahan pada wajah, seperti stroke, infeksi, tumor, dll. Pasien juga disarankan melakukan pemeriksaan radiologi, seperti CT Scan atau MRI kepala untuk menyingkirkan penyebab kelumpuhan yang mungkin terjadi. Penanganan yang biasa dilakukan adalah melalui obatobatan dan fisioterapi. Meskipun bisa sembuh dalam kurun waktu tertentu, dengan bantuan obat dan fisioterapi diharapkan proses pemulihan dapat berlangsung lebih cepat. Virus yang menimbulkan penyakit, yang dijelaskan pertama kali oleh dokter Skotlandia Charles Bell, ini memicu peradangan pada saraf wajah, pada gilirannya menyebabkan otototot menjadi lumpuh dan wajah terkulai. Apa yang menyebabkan Bell's Palsy masih belum diketahui, dan karenanya tidak ada pengobatan khusus untuk mengatasi ini. Kebanyakan penderita akan sembuh dalam waktu tiga minggu, bahkan tanpa pengobatan. Sekitar 15 persen mungkin membutuhkan tiga sampai enam bulan untuk pulih.(EG) Sumber : http://lifestyle.okezone.com http://www.ekahospital.com

Tagged :