Imunisasi Campak Wajib untuk Buah Hati Anda

Admin | Kamis, 25 Agustus 2016

imunisasi-Campak-2 Imunisasi campak adalah vaksin yang berisi kuman penyebab penyakit campak yang sudah dilemahkan. Selain imunisasi campak, juga ada imunisasi MMR (Mumps, Measles and Rubella) yang berguna untuk melindungi bayi dari penyakit campak, gondongan, dan rubela. Imunisasi campak diberikan dua kali, yaitu pada waktu bayi berusia sembilan bulan dan setelah berumur enam tahun. Vaksin campak akan menyebabkan tubuh bereaksi karena kuman yang telah dilemahkan dalam vaksin merangsang kekebalan tubuh untuk bereaksi mengenali kuman campak. Tubuh akan membentuk “pasukan” perlawanan yang dinamakan antibodi. Proses kerja antibodi ini dapat menimbulkan kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI); salah satunya ditandai dengan munculnya demam. Imunisasi campak diberikan pada usia 9 bulan dan dosis ulangan (second opportunity pada crash programcampak) pada usia 6-59 bulan serta saat SD kelas 1-6. Terkadang, terdapat program PIN (Pekan Imunisasi Nasional) campak yang bertujuan sebagai penguatan (strengthening). Program ini bertujuan untuk mencakup sekitar 5 persen individu yang diperkirakan tidak memberikan respon imunitas yang baik saat diimunisasi dahulu. Bagi anak yang terlambat/belum mendapat imunisasi campak: bila saat itu anak berusia 9-12 bulan, berikan kapan pun saat bertemu. Bila anak berusia >1 tahun, berikan MMR. Gejala Campak Orang rentan yang terpapar virus campak, akan mengalami gejala campak setalah tujuh sampai 14 hari kemudian. Tanda dan gejala yang menjadi ciri ciri campak meliputi:
  • Demam Batuk kering
  • Hidung Ingusan (pilek) Sakit tenggorokan
  • Mata merah meradang (konjungtivitis)
  • Peka terhadap cahaya Diare Koplik’s spot (Bintik-bintik kecil berwarna putih dengan warna putih kebiruan di tengahnya, di temukan pada lapisan dalam pipi).
  • Ruam kulit berwarna merah kecil-kecil rapat dan merata, hampir seluruh tubuh.
Penyebab dan Cara Penularan Campak Penyebab Penyakit campak adalah virus campak (measles virus) yang sangat menular. Virus ini ditemukan pada lendir di hidung dan tenggorokan penderita campak. Oleh karena itu, penyakit campak ini menular lewat saluran pernafasan, yaitu ketika penderita campak batuk, bersin atau berbicara, ia akan dapat menulari orang-orang disekitarnya. Penularan juga bisa terjadi ketika tetesan bersin, batuk yang tersentuh, kemudian tangan yang menyentuhnya tadi digunakan untuk mengucek mata, hidung, ataupun menyentuh mulut. Cara mencegah Campak Karena penyakit campak ini sangat menular, maka jika ada yang menderita campak harus berhati-hati, berikut cara mencegahnya:
  • Karena campak sangat menular sekitar empat hari sebelum muncul ruan sampai empat hari setelahnya, maka penderita campak sebaiknya tidak kembali ke kegiatan di mana mereka berinteraksi dengan orang lain. Hal ini untuk melindungi teman ataupun keluarga agar tidak tertular campak terutama bagi mereka yang belum di imunisasi campak.
  • Vaksinasi atau imunisasi campak termasuk program imunisasi wajib, diberikan kepada bayi di atas enam bulan. Di indonesia imunisasi campak umumnya diberikan pada usia 9 bulan. Dengan imunisasi campak ini diharapkan dapat mencegah anak agar tidak terkena penyakit campak, atau setidaknya dapat mengurangi risiko komplikasi (campak yang berat) jika ternyata tetap terkena penyakit campak.
Sumber:
  • com
  • ibudanbalita.com

KVD

Tagged :