Masalah yang paling umum dijumpai dalam kasus imunisasi adalah keterlambatan atau ketidaksesuaian jadwal imunisasi pada anak atau ketidak lengkapan serta belum dilakukannya imunisasi pada anak. Pemberian imunisasi yang tidak sesuai jadwal atau belum lengkap tersebut bukan merupakan hambatan untuk melanjutkan imunisasi.
Imunisasi yang telah diberikan sudah menghasilkan respon imunologis walaupun masih di bawah ambang kadar proteksi atau belum mencapai perlindungan jangka panjang
(life long immunity), sehingga dokter tetap harus melanjutkan dan melengkapi imunisasi atau
catch up immunization agar tercapai kadar perlindungan yang optimal.
Jadwal imunisasi terbagi atas jadwal imunisasi dasar dan jadwal imunisasi ulangan. Imunisasi dasar merupakan imunisasi yang diberikan pada bayi di bawah usia 1 tahun. Sedangkan imunisasi lanjutan merupakan imunisasi ulangan untuk mempertahankan tingkat kekebalan atau untuk memperpanjang masa perlindungan. Jadwal imunisasi dibuat berdasarkan rekomendasi WHO dan organisasi profesi yang berkecimpung dalam imunisasi. Maka, apabila imunisasi pada anak tidak sesuai jadwal atau mengalami keterlambatan, secepatnya harus segera dilakukan imunisasi atau dikejar.
Pada bayi baru lahir hingga usia 1 tahun, imunisasi dasar wajib dipenuhi untuk memberikan kekebalan terhadap penyakit yang berbahaya di awal masa anak. Saat anak berusia 1-4 tahun imunisasi ulangan bertujuan untuk memperpanjang masa kekebalan imunisasi dasar tersebut. Masa ini juga berfungsi untuk melengkapi imunisasi yang belum lengkap
(catch up immunization). Kemudian imunisasi diulang pada usia sekolah (5-12 tahun) dan usia remaja (13-18 tahun) sambil melengkapi imunisasi.
Jenis Vaksin Sesuai Kelompok Umur
Kelompok Umur |
Jenis Imunisasi |
Lahir < 1 tahun |
BCG, Polio, Hepatitis B, DPT, Campak, HiB, Pneumokokus, Rotavirus |
1-4 tahun |
DPT, Polio, MMR, Tifoid, Hepatitis A, Varisela, Influenza, HiB, Pneumokokus |
5-12 tahun |
DPT, Polio, Campak, MMR, Tifoid, Hepatitis A, Varisela, Influenza, Pneumokokus |
12-18 tahun |
TT, Hepatitis B, (MM)R, Tifoid, Hepatitis A, Varisela, Influenza, Pneumokokus, HPV |
Lansia |
Influenza, Pneumokokus |
Rancangan imunisasi menurut WHO
Jadwal imunisasi anjuran Kementrian Kesehatan
Umur |
Vaksin |
0 bulan |
HB-0, Polio-1, BCG |
2 bulan |
DPT/HB/Hib-1, Polio-2 |
3 bulan |
DPT/HB/Hib-2, Polio-3 |
4 bulan |
DPT/HB/Hib-3, Polio-4 |
9 bulan |
Campak |
Jadwal imunisasi anjuran IDAI

Sebenarnya, tidak ada perbedaan mendasar pada jadwal-jadwal imunisasi di atas. Jadwal imunisasi dari Kemenkes disusun berdasarkan vaksin yang tersedia secara cuma-cuma ditingkat layanan kesehatan dasar seperti Posyandu. Selain itu, jadwal imunisasi juga ditujukan untuk mencapai target cakupan imunisasi yang ditentukan oleh Kemenkes dan WHO. Sedangkan jadwal imunisasi IDAI disusun untuk kepentingan paling optimal dari setiap anak Indonesia sehingga menyebutkan seluruh jenis vaksin, termasuk yang tidak disediakan secara Cuma-Cuma oleh Pemerintah.
Sumber: Arifianto. 2014.
Pro Kontra Imunisasi Agar Tak salah Memilih Demi Kesehatan Buah Hati. Jakarta: PT Mizan Publika dan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI)